PR JABAR – Kawasan Kota Bandung pada zaman dahulu, pernah ada sejumlah jalur percabangan rel kereta api buntu di dalam kota. Namun, semua jalur percabangan rel kereta api di Kota Bandung sudah lama ditutup, walau bekas-bekas relnya masih ada tertimbun aneka bangunan dan dijadikan jalan gang.
Diantara para penggemar kereta api, sejumlah jalur mati rel kereta api sering menjadi obyek jalan-jalan menarik. Ibarat permainan mencari jejak, merupakan sesuatu yang mengasyikan menyusuri sejumlah rel dan bekas rel yang hilang di Kota Bandung.
Para penghobi menyusuri jejak rel kereta api yang sudah ditutup, berbagai golongan usia, mulai anak remaja sampai usia senior baik pria maupun wanita. Menyusuri bekas-bekas jalur kereta api, biasanya dilakukan menggunakan motor atau berjalan kaki.
Lain halnya orang-orang yang menempati jalur rel kereta api dimaksud, sering wajahnya tampak curiga melihat orang-orang yang menyusuri rel. Biasanya, banyak pemukim pada jalur kereta api itu merasa was-was akan segera digusur oleh pihak PT KAI, dan mengaku sudah membayar biaya sewa.
Baca Juga: Jalan Layang Pasupati Kota Bandung Bakal Ditutup di Malam Tahun Baru
Daftar bekas jalur rel kereta api di Kota Bandung
Berdasarkan catatan PR Jabar, di Kota Bandung pernah ada sepuluh jalur percabangan rel kereta api. Diantara sejumlah jalur rel kereta api percabangan di Kota Bandung itu, berujung buntu baik menuju halte atau stasiun serta gudang.
- Halte Karees, Jalan Gatot Soebroto, menjadi sebuah hotel.
- Pabrik teh Bandung kawasan Guang An, Ciroyom, kini menjadi perumahan
- Pabrik tapioka di Kosambi, kini sudah menjadi sarana olahraga
- Kawasan di Jalan Sukabumi Bandung kini menjadi pusat pertokoan
- Pabrik Gas Bandung, kini relnya sudah tertutup jalan
- Gudang di Jalan Rajawali Bandung, relnya sudah tidak ada
- Menuju lapangan terbang di Bandara Husein sastrenagara Bandung, sudah digali masih ada relnya, tetapi yang menuju lapangan terbang sudah tidak ada.
- Stasiun Cibangkonglor, sudah rubuh stasiunnya, jalur percabangan menuju Ciwidey. Relnya sudah tertutup banyak bangunan.
- Rel menuju gudang militer di Cikudapateuh, tersambung ke Stasiun Cikudapateuh.
- Rel menuju PT Pindad di Kiaracondong tersambung ke Stasiun Kiaracondong.
- Menuju kompleks kavaleri Kodam Siliwangi di kawasan jalan Turangga Bandung.
Berbagai bekas jalur percabangan buntu di Kota Bandung itu, ketika masih aktif tercantum pada peta Kota Bandung tahun 1930-an sampai 1940-an.
Rata-rata, sejumlah bekas jalur kereta api yang merupakan milik PT Kereta Api Indonesia (persero) diberi plang pada sejumlah tempat. Tapi ada pula sejumlah bekas jalur rel buntu di Kota Bandung itu tidak ada plang PT KAI, entah apakah dulunya rel privat atau mungkin belum tercatat.
Beberapa warga senior Kota Bandung yang tinggal di sekitar sejumlah bekas jalur percabangan jalur kereta api, memberikan keterangan kenangan zaman dahulu.
Misalnya di jalur Samoja yang melintasi Jalan Malabar menuju hotel di atas bekas Halte Karees, Jamal (80) mengingat, bahwa sampai sekitar tahun 1980-an, sudah tidak terlihat kereta api melintas.
“Seingat saya, dulu sudah tidak tampak ada kereta api lewat. Lupa lagi, karena pada bekas jalur Halte Karees tahu-tahu sudah menjadi hotel,” kata Jamal.
Lain halnya di jalur Cikudapateuh melintas di Kosambi menuju sebuah bekas pabrik tapioka, serta melintas Jalan Rajawali ke Guan An, rata-rata masyarakat setempat mengaku tidak mengetahui bahwa dahulu pernah ada rel kereta api. ***