Peran Jurnalis Jaga Kondusifitas Jelang Pilkada Serentak 2024 di Jabar dengan Jurnalisme Positif Cegah Hoaks

- 16 Juni 2024, 08:00 WIB
Menanggapi viralnya informasi di media sosial terkait seorang warga negara asing (WNA) Mexico menembak seorang polisi, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah(Polda) Bali Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan menyebutkan itu hoaks.
Menanggapi viralnya informasi di media sosial terkait seorang warga negara asing (WNA) Mexico menembak seorang polisi, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah(Polda) Bali Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan menyebutkan itu hoaks. /Universitas Alma Ata Yogyakarta/

PR Jabar - Memasuki era digital yang terus berkembang, informasi yang ada menyebar luas tak terkendali. Penyampaian informasi yang begitu masif di media sosial sering kali tidak berdasarkan fakta.

Apalagi saat ini menjelang pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara serentak November 2024 mendatang, dikhawatirkan akan muncul berbagai informasi di media sosial yang dapat menimbulkan keresahan akibat berita hoaks.

Ketua ikatan jurnalis televisi indonesia korda kota Cimahi - Bandung Barat, Edwan Hadnansyah mengatakan bahwa ditengah gempuran informasi, masyarakat dihimbau agar lebih tabayun dalam menyerap informasi, apalagi pada masa tahapan jelang pilkada serentak khususnya di jawa barat.

Baca Juga: Pemerintah Sediakan Satu Klinik dan Lima Pos Satelit Kesehatan di Arafah dan Mina Guna Cek Kesehatan Jamaah

“Informasi hoaks dapat memecah belah persatuan, oleh karena itu kami sebagai jurnalis yang bertugas menyebarkan informasi harus menjaga kondusifitas di tahun politik ini dengan membuat berita yang sesuai fakta dan data yang ada sehingga masyarakat pun bisa menerima informasi yang benar, "jelasnya, Sabtu 15 Juni 2024 malam. 

Peran jurnalis tak hanya mengungkap fakta, tapi juga membangun narasi yang tepat sehingga tidak menimbulkan konflik.

"Apalagi saat tengah dalam situasi politik. Untuk itu diperlukan narasi yang sejuk dan tepat, " jelasnya.

Baca Juga: Review HP Itel RS4, Spesifikasi 'Racing' tapi Harga Murah cuma 1 Jutaan

Jurnalisme positif dapat berperan penting dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih harmonis”.ungkap Edwan.

Dia menjelaskan bahwa jurnalisme positif tetap harus kritis sesuai dengan amanat Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999, yang menggariskan bahwa pers memiliki empat fungsi, termasuk fungsi sebagai media pendidikan dan kritik. 

Halaman:

Editor: Arief Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah