Belanja Lebih Mudah Pakai QRIS BRI di Pasar Sinpasa Kota Bandung

27 Maret 2024, 06:30 WIB
Pembeli memindai kode QRIS di salah satu lapak di Pasar Sinpasa, Gedebage, Kota Bandung, Sabtu, 23 Maret 2024. /Pikiran Rakyat/Gita Pratiwi/

PR JABAR - Suasana Sabtu, 23 Maret 2024 siang di Pasar Sinpasa Kota Bandung tidak begitu ramai. Di luar, matahari bersinar terik. Namun, bangunan dengan atap yang menjulang dan sirkulasi udara yang lebar, berhasil membuat adem isi pasar modern tersebut.

Di pasar ini, terdapat sedikitnya 140 lapak baik jongko maupun  warung, yang menjajakan berbagai komoditas. Sayur, buah-buahan, makanan jadi, bungkus plastik, daging, ikan, dan lainnya. Namun, terdapat pula sesi khusus kuliner binaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung, dan aneka produk fesyen binaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung.

Ada perbedaan mencolok antara pasar modern  Sinpasa yang ada di kawasan Perumahan Summarecon Gedebage ini, dengan kebanyakan pasar tradisional lain di Kota Bandung. Bangunan baru, lantai keramik bersih, dan produk yang dijual, kerap ditemui di pasar lain. Namun, di Sinpasa, mayoritas pedagang telah melengkapi jongko mereka dengan kode bayar Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).

Baca Juga: Cara Klaim Saldo Dana Gratis 2024 dari Pemerintah Rp700.000, Ikuti Program-program ini!

Seorang konsumen di Pasar Sinpasa Bandung, Line, 28, mengaku terbiasa pakai QRIS sejak fasilitas ini lahir pada 2019. Sehingga, pasar yang menyediakan metode pembayaran dengan QRIS tersebut, jadi favorit Line, yang merupakan warga Rancanumpang.

"Awalnya aku pakai e-money, atau BRIZZI gitu tinggal tap kartu kalau bayar. Begitu ada QRIS, aku pakai karena lebih mudah, tinggal scan dari handphone," ujar pengguna aplikasi BRIMo ini.

Menurut dia, QRIS memudahkan ketika tidak membawa uang tunai dalam jumlah banyak, tetapi ada yang ingin dibeli secara impulsif. "Kadang kan enggak bawa dompet. Kalau HP pasti kan setiap hari," tutur dia.

Pedagang di Pasar Sinpasa, Gedebage, Kota Bandung menggunakan QRIS BRI.

Ia berseloroh, hanya dua kendala yang ia hadapi dalam bertransaksi pakai QRIS. "Pertama gak ada sinyal internet, kedua gak ada saldo," katanya lantas terkekeh.

Kemudahan membayar pakai QRIS menjadi alasan Andri, pedagang sayur dan kelapa parut di Pasar Sinpasa, untuk memajang kode QR di jongko. "Gampang banget sih soalnya tinggal keluarin HP, scan, udah," tuturnya.

Ia menilai lebih banyak yang pake QRIS sih dibanding bayar tunai. Konsumen yang pakai QRIS itu seperti ibu-ibu muda atau ibu-ibu senior yang bawa anaknya, kata Andri. 

Pedagang lainnya, Diki, bahkan merinci rerata jumlah pelanggan yang membayar dengan memindai kode QR. "Sekitar delapan dari 10 pembeli lah pakai QRIS," ucapnya yang berjualan buah-buahan.

Menurut pengamatannya, usia tidak jadi halangan. Selama membawa smartphone, pembeli akan lebih memilih bayar dengan cara memindai kode QR. "Kalau dilihat sih warga klaster sini udah melek digital. Yang tua juga pake QRIS," kata Diki, yang menampilkan  kode QR dari BRI ini.

Pengadaan QRIS sebagai salah satu fasilitas merchant BRI sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM. Hal itu disampaikan RCEO BRI Bandung, Sadmiadi. "Manfaat jadi merchant BRI yaitu pertama, lebih bergengsi karena dapat menerima pembayaran secara cashless melalui EDC dan atau QRIS. Baik untuk nasabah BRI maupun bank lain," kata dia dalam keterangan yang diperoleh Pikiran Rakyat Jabar pekan lalu.

Kemudian, transaksi cashless ini, ujar Sadmiadi, memberikan rasa aman karena dapat menghindari pembayaran uang palsu. Selain simpel dan mudah lantaran tidak perlu siapkan kembalian, UMKM tidak perlu repot ke bank utk menabung karena pembayaran langsung masuk rekening.

"Sementara manfaat bagi konsumen adalah sistem bayar yang variatif, simpel, dan kekinian," katanya menandaskan.***

Editor: Gita Pratiwi

Terkini

Terpopuler