Network
/photo/2024/03/24/3104435653.jpg)
PR JABAR - Awalnya coba-coba. Itulah pernyataan yang sering keluar dari para wirausahawan. Mana tahu berhasil, kalau gagal ya coba lagi.
Kiranya itu juga yang dilakukan Ani Andriyani, perempuan yang telah 9 tahun kerja di perusahaan swasta, sebelum akhirnya mantap membidik bisnis kuliner. Tak tahunya, kini Dimsum Inmons miliknya, bisa disuplai sampai ke aneka jenis usaha dan ke berbagai daerah di Indonesia.
“Kenapa ke kuliner? Karena seru aja sih melihat teman-teman menggeluti kuliner. Akhirnya saya coba-coba juga, dan memilih dimsum karena hobi makan dimsum sama suami,” kata Anay--sapaan akrabnya, saat ditemui di Dimsum Inmons Official Store, di Gang Sartika No.38, Cicadas, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 18 Maret 2024.
Sebelum bisnis makanan, Anay–sapaan akrabnya, sudah pernah juga coba bisnis pakaian dan makeup artist. Momentum awal pandemi Covid-19 menjadi awal dari kisah coba-coba bisnis dimsum ini.
Kala itu, ia mengenang, setiap pagi ia dan suaminya harus ke pasar dulu untuk belanja bahan-bahan dimsum. Waktu pulang kerja bukan hanya untuk istirahat dan rebahan, melainkan buat produksi.
Saat itu, ia hanya melayani pesanan teman-teman dan kenalan, serta melebihkan sedikit stok untuk yang beli dadakan. “Saat itu usaha rumahan aja, dan memasarkan lewat Instagram. Eh ada yang DM (kirim direct message) nanya ‘kapan ada offline store-nya’? Ya akhirnya buka kedai pertama di Jalan Pandu,” tutur Anay.
Awalnya Ragu Buka Store di Cicadas
Aksi coba-coba yang ternyata membuahkan hasil, mendorongnya untuk merekrut karyawan karena masa pandemi kian mereda, hingga banyak orang kembali menyantap dimsum di tempat. Menyadari makin banyak yang perlu ia awasi, proses produksi dan karyawan, ia pun memutuskan berhenti kerja.
Lima tahun berlalu, sekarang Anay membawahi 30-an karyawan di bidang produksi, marketing, konten, dan lapangan. Sekira 95 kilogram aneka dimsum diproduksi dari gudangnya di Gang Sartika, yang terpaut 100 meter dari official store.
