Ini Profil Pengemis yang Viral 'Aa Kasihan Aa' dan Jumlah Penghasilannya

- 16 Januari 2024, 13:08 WIB
Viral Ibu pengemis Aa kasian aa
Viral Ibu pengemis Aa kasian aa /

PR JABAR - Seorang wanita pengemis di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi perbincangan di media sosial.

 

Ini karena dalam sejumlah video yang beredar di media sosial, saat mengemis, wanita ini mengucapkan kalimat 'Aa Kasihan Aa" dan "Teh Kasihan Teh" dilengkapi dengan intonasi.

 

Animo sosial media yang masif, membuat kalimat ‘Aa Kasihan Aa’ ini seolah menjadi tren baru. Di sosial media, tak sedikit warganet yang memparodikan hal ini dengan berbagai konten dengan konsep serupa.

 

Setelah ditelusuri, wanita pengemis viral tersebut diketahui bernama Baliah (40) warga Ciasihan, Kecamatan Pamijahan.

 

Dalam kehidupannya, Baliah tinggal bersama anak dan suaminya, Ropik. Namun, karena suami tak memiliki pekerjaan tetap dan tunarungu, Ia pun terpaksa mengemis meminta-minta di kawasan TNGHS.

 

Baliah dan Ropik memiliki anak semata wayang yang saat ini masih bersekolah dan duduk di bangku kelas 5 SD.

 

Meskipun memiliki rumah yang sederhana, Baliah masuk ke dalam kategori keluarga tidak mampu. Hal ini yang membuatnya harus mengemis guna memenuhi kebutuhan hidup, termasuk biaya sekolah anaknya.

 

Kepala Desa Ciasihan, Lilin, mengatakan ia sudah sering mengarahkan Baliah agar tak mengemis dan mencari sumber pendapat lain.

 

Namun, karena keterbelakangan mental yang dialami Baliah membuat arahan yang diberikan tak dihiraukan.

 

Dalam sehari, Baliah dengan caranya yang khas saat mengemis, bisa menghasilkan sebanyak Rp 100 ribu.

 

Itu pun masih harus dipotong untuk ojek menuju pulang sekitar 30 menit, lalu kebutuhan paket data dan uang jajan untuk sang anak, dan sisanya ia belikan untuk beras.

 

"Ojek bolak balik Rp 60.000-Rp 70.000, jajan anak Rp 10.000, beli (voucer koin) WiFi Rp 4.000 (untuk anaknya), sisanya buat beli beras (makan)," ungkapnya.

 

Disadari Baliah, bahwa apa yang dilakukannya itu bukan tanpa resiko. Selain harus tahan malu, ia pun mengaku kerap mendapat perlakukan tidak mengenakan saat mengemis seperti diusir.

 

"Belum lagi sejak viral, anak saya yang masih kelas lima kerap diejak sama teman-teman sekolahnya dan sekarang kayak malu anaknya," jelas Baliah.

Editor: Iswahyudi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah