Network
PR JABAR - Pesan terakhir yang dikirimkan oleh Eky, pacar Vina Cirebon, dua jam sebelum ditemukan tewas, mengungkap lokasi rapat internal geng motor XTC 04 Sumbar di Cipaniis, Kuningan, Jawa Barat.
Reno Sukriano, mantan sekjen XTC tahun 2016, menjelaskan bahwa Eky memberitahu anggota geng motor tersebut tentang keberadaannya di GSP, kawasan di Kota Cirebon, sebelum rapat tersebut.
Rombongan XTC 04 Sumbar menunggu Eky sebelum akhirnya berangkat ke lokasi rapat. Namun, setelah dua jam, mereka menerima kabar bahwa seorang anggota XTC tergeletak di jembatan
Teman-teman Eky segera menuju TKP di flyover Talun dan menemukan Eky dalam kondisi yang parah. Meskipun sempat membawa Eky ke rumah sakit, akhirnya mereka harus pulang setelah mengetahui bahwa Eky telah meninggal.
Ketua XTC Indonesia, Donny Akbar, membantah keterlibatan geng motor dalam kasus tersebut. Organisasi motor lain di Cirebon, seperti XTC, Moonraker, Konack, dan GBR, juga menyatakan bahwa 8 terpidana dan 1 tersangka dalam kasus tersebut bukan anggota dari kelompok motor di Cirebon.
"Oleh karena itu, bahwa yang kemarin katanya salah satunya organisasi kami terlibat dalam kasus Vina dan Eki, bukan unsur dari organisasi kita (XTC, Moonraker, Konack, dan GBR) semua," ujarnya.
Mereka juga menegaskan bahwa Eki adalah anggota XTC wilayah Kabupaten Cirebon, tetapi Vina bukan anggota geng motor tersebut.
Alfian, ketua XTC Cirebon, menegaskan bahwa para pelaku dalam kasus tersebut bukan anggota dari kelompok motor yang ada di Cirebon. Meskipun sebagian terduga pelaku pernah menjadi bagian dari kelompok motor, mereka tidak dikenal oleh anggota geng motor di Cirebon.
"Kalau Pegi juga sampai saat ini kami rasa bukan dari anggota kami karena saya sendiri sudah menanyakan ke kelompok bermotor lainnya, Pegi bukan dari anggota," ujarnya.
Alfian menegaskan kembali bahwa para pelaku dalam kasus Vina dan Eki tidak ada kaitannya dengan kelompok motor mereka.
