Ribuan Guru Honorer di Garut Kembali Turun Kejalan, Tuntut Janji Pemkab Soal Kejelasan Status PPPK

- 15 Juni 2024, 20:26 WIB
 Suasana aksi guru honorer bersama FAGAR di kompleks gedung DPRD Garut, Jumat 14 Juni 2024.
Suasana aksi guru honorer bersama FAGAR di kompleks gedung DPRD Garut, Jumat 14 Juni 2024. /Pikiran Rakyat Garut/ Encep Rustandi/

PR JABAR - Ribuan guru honorer di Kabupaten Garut kembali turun ke jalan untuk menuntut janji pengangkatan mereka menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang sudah lama dinantikan, Jum'at (14/06/2024). 

Demonstrasi yang berlangsung di depan kantor DPRD Kabupaten Garut ini menyoroti kekecewaan para guru terhadap pemerintah daerah yang belum menindaklanjuti komitmen yang telah dijanjikan.

Ketua Forum Aliansi Guru dan Karyawan (FAGAR), Ma’mol, dalam orasinya menegaskan pentingnya segera mengangkat guru honorer sesuai dengan janji yang telah diberikan.


"Kami menuntut agar pengangkatan segera dilaksanakan dan diberikan kejelasan," tegas Ma’mol di hadapan ribuan guru yang berkumpul.

 

Ma’mol menekankan bahwa tuntutan mereka hari ini harus dituntaskan dan disetujui sebanyak 2.000 kuota guru.


"Kendala yang disampaikan DPRD selalu berkisar pada anggaran atau keuangan yang tidak cukup. Namun, saya meyakini bahwa dana APBD sangat besar dan cukup untuk pengangkatan para honorer," lanjutnya.


Ma’mol juga menyarankan agar anggaran belanja pegawai, perjalanan dinas, dan kunjungan kerja diefisiensi untuk memastikan pengangkatan honorer terlaksana.


"Insyaallah, pasti pengangkatan para honorer ini akan terlaksana," harap Ma’mol.

Sementara itu, Sekretaris Umum FAGAR, Encep Sukandar, S.Pd.I, menyampaikan kegelisahan yang dirasakan oleh para guru yang telah berbulan-bulan menunggu realisasi janji dari DPRD.


"Para guru telah gelisah dari beberapa bulan yang lalu, karena memang dulu sejak DPRD menjanjikan 2.000 kuota guru itu hingga hari ini tidak ada tindak lanjut," ungkap Encep.

FAGAR telah melayangkan surat audiensi sebanyak dua kali, namun DPRD selalu merespon dengan menjadwalkan ulang.


"Hari ini kami tidak bisa lagi meredam kegelisahan kawan-kawan kita," kata Encep, menambahkan bahwa aspirasi para guru harus segera dijawab.***

Editor: Ahmad Muhram


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah