Materi Teks Singkat Khutbah Jumat Tentang Ciri-ciri Istidraj Jebakan Kenikmatan yang Membinasakan

21 Juni 2024, 10:48 WIB
Materi Teks Singkat Khutbah Jumat Tentang Ciri-ciri Istidraj Jebakan Kenikmatan yang Membinasakan /Pexels/Mehmet Ali Peker/

PR JABAR - Simak di sini lengkap materi teks khutbah Jumat tentang "Ciri-ciri Istidraj Jebakan Kenikmatan yang Membinasakan".

Bagi kamu yang sedang mencari materi teks khutbah Jumat singkat, berikut ini bisa digunakan oleh para khatib Jumat.

Materi kali ini akan membahas tentang "Ciri-ciri Istidraj Jebakan Kenikmatan yang Membinasakan".

Baca Juga: Materi Singkat Teks Khutbah Jumat Tentang Kenapa Harus Memudahkan Urusan Orang Lain

Khutbah I

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ الْمُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ.

Mukadimah dan Pesan Utama

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kita nikmat yang tak terhitung. Pada hari ini, kita berkumpul untuk beribadah dan merenungi karunia-Nya. Setiap napas dan langkah kita adalah bukti kasih sayang-Nya. Dengan mengucap 'Alhamdulillahirabbil alamin', kita berharap tidak terjerumus dalam jebakan istidraj.

Baca Juga: Contoh Teks Khutbah Jumat Bahasa Sunda dengan Tema Sebab-sebab Tidak Dikabulkannya Doa

Istidraj adalah bentuk pemanjaan yang justru menjebak seseorang dalam kehinaan. Orang yang terkena istidraj akan merasa bahwa kenikmatan yang diterimanya adalah tanda kehormatan dari Allah SWT, padahal sebenarnya itu adalah cara Allah menghinakan secara perlahan. Mereka yang terus-menerus bermaksiat namun tetap diberi kenikmatan duniawi, tanpa sadar sedang menuju kehancuran.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ خَيْرٌ لِأَنْفُسِهِمْ إِنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ لِيَزْدَادُوا إِثْمًا وَلَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ

"Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan" (QS Ali-Imran: 178).

Definisi dan Penjelasan Istidraj

Istidraj berasal dari kata إستدرج (istadraja) yang berarti peningkatan secara bertahap atau perlahan. Secara istilah, istidraj adalah pemberian nikmat materi yang semakin bertambah, namun kenikmatan batin semakin berkurang. Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه و سلم قَالَ: إِذَا رَأَيْتَ اللّٰهَ يُعْطِى الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ. ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللّٰهِ صلى الله عليه وسلم (فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

"Dari Uqbah ibn Amir, Nabi SAW bersabda: 'Jika kamu melihat Allah memberikan kemewahan dunia kepada hamba-Nya yang suka melanggar perintah-Nya, maka itulah yang disebut istidraj.'" (HR. Ahmad).

Buya Hamka menjelaskan dalam Tafsir Al-Azhar bahwa istidraj adalah proses dikeluarkan dari jalan kebenaran tanpa disadari, seperti yang dialami oleh Fir'aun dan Qarun.

Contoh Istidraj dalam Sejarah

Fir'aun, yang diberikan kekuasaan namun tetap angkuh, akhirnya ditenggelamkan Allah SWT. Begitu juga Qarun, yang pada awalnya miskin kemudian menjadi kaya raya, namun kemudian dibinasakan karena kelalaiannya. Allah SWT mengingatkan:

وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَ، وَاُمْلِيْ لَهُمْۗ اِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ

"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. Dan Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh" (QS Al-A'raf: 182-183).

Ciri-ciri Istidraj dan Pencegahannya

Orang yang terkena istidraj biasanya mengalami beberapa ciri-ciri:
1. Kenikmatan duniawi bertambah, namun keimanan menurun.
2. Mendapat kemudahan hidup meski terus bermaksiat.
3. Rezeki selalu bertambah, meski lalai dalam ibadah.
4. Semakin kaya, namun semakin kikir.
5. Jarang sakit, namun sombong.

Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam al-Hikam menyebutkan:

خِفْ مِنْ وُجُوْدِ إِحْسَانِهِ إِلَيْكَ وَدَوَامِ إِسَاءَتِكَ مَعَهُ أَنْ يَكُوْنَ ذَلِكَ اسْتِدْرَاجاً سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ

"Takutlah pada perlakuan baik Allah kepadamu di tengah durhakamu yang terus-menerus terhadap-Nya. Karena, itu bisa jadi sebuah istidraj."

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita terus meningkatkan ketakwaan agar nikmat yang kita terima adalah anugerah yang membawa keberkahan, bukan istidraj yang membawa kehancuran. Semoga kita selalu berada dalam lindungan-Nya dan dijauhkan dari jebakan istidraj. Amin.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْم

ًا كَثِيْرًا.

Ajakan untuk Bertakwa dan Berdoa

Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Marilah kita bertakwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa. Mari kita jauhkan diri dari perilaku yang bisa mengundang istidraj. Kenikmatan dunia yang kita terima semestinya semakin mendekatkan diri kita kepada Allah, bukan sebaliknya.

Kita harus senantiasa berdoa kepada Allah agar diberikan kenikmatan yang membawa keberkahan dan dijauhkan dari jebakan istidraj. Mari kita renungkan doa-doa yang diajarkan Rasulullah SAW untuk memohon perlindungan dari istidraj dan berdoa agar diberikan kekuatan iman yang teguh.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ. اللَّهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ وَطَاعَتِكَ

Semoga Allah selalu memberi kita petunjuk dan kekuatan untuk menjalani hidup yang diridhai-Nya. Semoga kita senantiasa dalam lindungan dan rahmat-Nya. Aamiin Ya Rabbal 'Alamin.

فَادْعُوا اللهَ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَيُصْلِحْ بَالَكُمْ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Ibnu Abbas menasihati, "Barang siapa yang merasa mendapatkan nikmat dari Allah, hendaklah ia memperbanyak istighfar. Karena sungguh, istighfar adalah pelindung dari segala keburukan."

Rasulullah SAW bersabda:

اللهم أعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

“Ya Allah, bantulah kami untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbaiki ibadah kami kepada-Mu.”

Penutup dan Doa Khutbah

Hadirin rahimakumullah,
Marilah kita tutup khutbah ini dengan berdoa kepada Allah, memohon ampunan, rahmat, dan petunjuk-Nya. Semoga khutbah ini dapat mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga iman dan takwa agar tidak terjerumus dalam istidraj.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ وَفِّقْنَا لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، وَاجْعَلْ آخِرَ كَلاَمِنَا مِنَ الدُّنْيَا لَا اِلٰهَ اِلَّا الله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ وَاهْدِنَا إِلَى سِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ، وَاجْعَلْنَا فِي الجَنَّةِ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ.

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ بَلَدَنَا بَلَدًا آمِنًا وَاجْعَلْ قِيَادَتَنَا مِنَ الصَّالِحِيْنَ وَارْزُقْنَا الْبَرَكَةَ وَالرِّزْقَ الْحَلَالَ الْوَاسِعَ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Ibadallah, inna Allaha ya'muru bil-adli wal-ihsan wa ita'idhil-qurba wa yanha 'anil-fahsha'i wal-munkar wal-baghi. Ya'idhukum la'allakum tadzakkarun. Fadzkurullahul 'Azim yadzkurkum, was'aluhu min fadlih yu'tikum, waladzikru Allahi Akbar.

Demikianlah materi teks khutbah Jumat tentang "Ciri-ciri Istidraj Jebakan Kenikmatan yang Membinasakan".***

Editor: Reres

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler