PR Jabar - Ancaman hoaks makin hari makin menghawatirkan, berbagai lembaga survei menyatakan bahwa penyebaran hoaks sudah mulai meningkat saat memasuki tahun politik.
Peningkatan penyebaran hoaks juga kembali meningkat saat penetapan para calon presiden dan wakil presiden beberapa waktu lalu.
Tak sampai disitu, peningkatan hoaks juga kembali meningkat usai penyelenggaraan debat antara capres dan debat antara cawapres yang diselenggrakan oleh KPU RI belum lama ini.
Baca Juga: Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin Pastikan Ibadah Natal Berjalan Aman, Damai dan Lancar
Untuk menangkal penyebaran hoaks yang begitu masif diberbagai platform, seluruh masyarakat dari berbagai latar belakang harus turut andil ambil peran.
Sosialisasi merupakan cara paling efektif saat ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar mereka tidak mudah terprovokasi hoaks atau berita bohong, terlebih juga untuk anak-anak muda yang akrab disapa milenial dan genz dimana mereka sangat dekat dengan media sosial.
Menanggapi hal tersebut, Dosen Ilmu Komunikasi dari Universitas Pasundan (Unpas) Tresia Wulandari menyatakan, bahwa sangat penting sosialisasi penangkalan Hoaks diberikan untuk masyarakat, khususnya bagi para pemilih pemula atau gen-z.
Dimana gen Z ini dianggap memiliki peran yang cukup penting saat ini untuk menciptakan pemilu yang penuh makna dan berkualitas.
Baca Juga: 3 Poin Penting yang Harus Kalian Perhatiakan Saat Akan Berlibur Menggunakan Kendaraan Pribadi