PR JABAR, (Biak)- Upya membantu percepatan peningkatan perekonomian dari hasil nelayan kepulauan Papua terus dakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat implementasi Penangkapan Ikan Terukur (PIT) di Tanah Papua melakukan soft launching ekosistem hasil perikanan zona II PIT koridor Biak-Suarabaya, Jumat, 26/01/2024 kemarin.
Pengelolaan berbasis ekosistem tersebut bertujuan untuk mendekatkan rantai pasok hasil perikanan dari hulu ke hilir, khususnya dari pusat produksi ke pusat distribusi ikan.
Kegiatan soft launching ekosistem hasil perikanan zona II PIT koridor Biak-Suarabaya
ini merupakan salah - satu bentuk nyata membantu para nelayan di Papua oleh Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Budi Sulistyo.
"Zona 2 adalah salah satu zona yang memiliki sumber daya ikan yang tinggi, namun saat ini belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga melalui implementasi PIT berbasis kuota, sumberdaya ikan akan terjaga dan manfaat ekonomi akan terwujud secara lestari dan berkelanjutan, terutama bagi masyarakat lokal," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo yang dilansir dari Siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor : SP.026/SJ.5/I/2024
![Dirjen PDSPKP Budi Sulistyo bersama Dirut Pindad Internasional Logistik Sures Ferdian dan Wakil Bupati saat soft louncing](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/01/27/60143052.jpg)
"Sebelum pindah kesini berangkatnya dari Jakarta perlu perjalanan satu minggu hingga 10 hari. Operasi disini, 2 hari sudah sampai ke lokasi penangkapan," tuturnya.
Tak hanya itu, efisiensi tersebut juga berhasil meningkatkan produktivitas kapal penangkapan ikan. Hal ini terlihat dari jumlah tangkapan selama sebulan yang mencapai 50 kontainer berukuruan 20 feet.
"20 kapal ikan yang sudah bermigrasi disini, sebulan sudah menghasilkan 50 kontainer ukuran 20 feet artinya 750 ton. Jadi mari bangun ekonomi biru di Tanah Papua melalui PIT berbasis kuota yang mengedepankan ekologi untuk kesejahteraan masyarakat berkelanjutan," ujar Budi.
Senada, Direktur Logistik Ditjen PDSPKP, Berny A Subki berharap pengembangan koridor Biak-Surabaya ini bermanfaat bagi perekonomian daerah serta memicu tumbuh-kembang usaha dan industri sektor kelautan dan perikanan di wilayah Indonesia timur dengan memprioritaskan keberlanjutan sumber daya sebagai implementasi ekonomi biru.