Mengapa Bulan Februari Hanya 28 atau 29 Hari? Berikut Penjelasan dan Awal Mulanya

- 30 Januari 2024, 20:35 WIB
Ilustrasi Kalender Bulan Februari
Ilustrasi Kalender Bulan Februari /Unsplash/Emiliana Hall

PR JABAR - Mengapa Februari hanya memiliki 28 atau 29 hari?

Pertanyaan ini muncul karena Februari memiliki karakteristik unik dibandingkan dengan bulan-bulan lain dalam kalender, yang umumnya terdiri dari 30 atau 31 hari.

Selain itu, setiap empat tahun sekali, Februari memiliki 29 hari, peristiwa yang dikenal sebagai tahun kabisat. Untuk memahami sejarah di balik panjangnya bulan Februari, mari kita telaah.

Sejarah Penanggalan

Dilansir dari oim.umsu.ac.id, dalam kalender lunar Romawi awal, satu tahun terdiri dari hanya 10 bulan, dimulai dari Maret dan berakhir pada Desember.

Pada saat itu, antara Desember dan Maret dianggap tidak penting karena tidak terkait dengan masa panen.

Raja pertama Roma, Romulus, bersama rakyatnya, memandang periode ini sebagai kurang relevan.

Baca Juga: Tanggal 30 Januari 2024 Memperingati Apa? Berikut Peristiwa Penting dan Sejarah yang Terjadi di Hari ini

Perubahan terjadi ketika raja kedua Roma, Numa Pompilius, memutuskan untuk membuat kalender lebih akurat dengan menambahkan dua bulan ke dalamnya.

Dengan total 355 hari dalam setahun, Januari dan Februari ditambahkan ke akhir kalender. Pemilihan Februari sebagai salah satu bulan yang ditambahkan disebabkan oleh keyakinan Romawi bahwa angka genap tidak membawa keberuntungan.

Halaman:

Editor: Raqsan Jani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah