PR JABAR - Isu kecurangan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 kepada penyelenggara Pemilu 2024 dan pemerintah terus digaungkan oleh calon presiden dan wakil presiden serta pendukung yang mendapatkan suara jauh di bawah pemenang hasil quick count.
Bahkan kini mereka menyinggung soal proses penghitungan suara melalui Sirekap atau real count yang ditampilkan pada situs KPU.
Padahal proses penghitungan suara hasil Pilpres 2024 tidak hanya dilakukan oleh KPU, melainkan juga lembaga lain. Hal ini untuk menjaga keseimbangan dan transparansi dalam proses penghitungan suara hasil Pilpres.
Selain KPU, proses penghitungan suara hasil Pilpres 2024 dilakukan oleh lembaga lain seperti diantaranya Kawal Pemilu dan Warga Jaga Suara.
Kawal Pemilu adalah inisiatif urun daya netizen Indonesia yang pro data untuk menjaga suara rakyat pada kegiatan Pemilu. Situs yang telah berdiri sejak 2014 silam ini menggunakan teknologi real count cepat yang akurat dalam penghitungannya.
Sedangkan Warga Jaga Suara merupakan sebuah lembaga yang didirikan oleh CEO Polmark Indonesia Eep Saefullah Fatah. Seperti diketahui, Eep sangat kritis kepada paslon nomor urut 2 dan pemerintahan saat ini.
Berikut Progres Hasil Real Count dari Tiga Lembaga:
Komisi Pemilihan Umum
Update Selasa 20 Februari 2024 pada pukul 18.00 WIB dari pengumpulan data sebesar 72,89 persen.
Anies - Muhaimin 24,25 persen
Prabowo - Gibran 58,72 persen
Ganjar - Mahfud 17,04 persen
Kawal Pemilu
Dari hasil pengumpulan data sebanyak 35,46 persen.
Anies - Muhaimin 29,55 persen
Prabowo - Gibran 54,44 persen
Ganjar - Mahfud 16,01 persen
Warga Jaga Suara
Dari hasil pengumpulan data sebanyak 20,05 persen pada pukul 18.56 WIB.
Anies - Muhaimin 24,53 persen
Prabowo - Gibran 58,19 persen
Ganjar - Mahfud 17,29 persen
***