Inilah Penjelasan Resmi Muhammadiyah Terkait Iduladha yang Berbeda dengan Arab Saudi

- 13 Juni 2024, 10:07 WIB
Jadwal Libur Idul Adha 2024
Jadwal Libur Idul Adha 2024 /

PR JABAR - Terkait perbedaan pelaksanaan Hari Raya Iduladha oleh Muhammadiyah dan Arab Saudi, Abdul Fattah Santoso, Wakil Ketua PWM Jawa Tengah dan juga Wakil Ketua Majelis Tarjih PP Muhammadiyah, memberikan penjelasan yang lebih rinci.

Menurut Abdul Fattah, Muhammadiyah masih menggunakan kriteria Wujudul Hilal (WH) untuk menentukan awal bulan hijriyah. Kriteria ini mengharuskan adanya bulan baru di atas ufuk saat matahari terbenam pada tanggal 29 bulan sebelumnya. Penentuan ini berbeda dari Arab Saudi yang menggunakan kriteria rukyat, yaitu metode pengamatan langsung hilal dengan mata telanjang.

“Secara teori astronomi, semakin ke barat tinggi hilal (bulan baru hijriyah) semakin tinggi dan semakin ke timur hilal semakin rendah karena terbit hilal itu dari barat, berbeda dari terbit matahari yang dari timur,” jelas Abdul Fattah.

Sebagai contoh, pada tahun ini tanggal 29 Dzulqa’dah 1445 jatuh pada hari Kamis, 6 Juni 2024. Meskipun waktu salat di Indonesia lebih awal dari Saudi, penentuan awal bulan berdasarkan matahari yang terbit dari timur dan bulan (hilal) yang terbit dari barat seringkali membingungkan umat. Hal ini mengakibatkan perbedaan antara hari Arafah dan Iduladha Muhammadiyah dengan ketetapan Saudi.

“Sudah berkali-kali terjadi perbedaan antara hari Arafah dan Iduladha Muhammadiyah dengan ketetapan Saudi atas dasar prinsip di atas,” tambahnya.

Abdul Fattah menjelaskan bahwa Muhammadiyah menetapkan 1 Dzulhijjah bertepatan dengan hari Sabtu, 8 Juni 2024, sehingga hari Arafah jatuh pada Ahad, 16 Juni 2024, dan Iduladha pada Senin, 17 Juni 2024. Sedangkan Saudi mendahului satu hari dengan menggunakan kriteria rukyat.

Meskipun tinggi hilal di Jeddah pada Kamis kemarin sudah memenuhi syarat kriteria WH, Saudi tetap menetapkan awal bulan hijriyah sepanjang ada yang mengaku telah melihat hilal dan bersedia disumpah. Hal ini berbeda dengan syarat visibilitas hilal Kemenag RI bersama MABIMS yang paling rendah 3°.

Dari pengalaman perbedaan di masa lalu, Muhammadiyah tetap mempertahankan patokan terkait hari Arafah dan Iduladha berdasarkan tanggal, bukan hari pelaksanaan haji di Saudi. Abdul Fattah menegaskan untuk mengikuti maklumat PP Muhammadiyah dalam menentukan waktu pelaksanaan Hari Raya Iduladha.

“Dari pengalaman perbedaan di masa lalu, patokan Muhammadiyah terkait hari Arafah dan Iduladha adalah tanggal, bukan hari pelaksanaan haji di Saudi. Maka, ikuti saja maklumat PP,” pungkas Abdul Fattah.

Editor: Iswahyudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah