Data Pusat Data Nasional Pascainsiden Ransomware Tak Bisa Kembali

- 27 Juni 2024, 09:06 WIB
 Ransomware
Ransomware /pexels.com/@digitalbuggu/

PR JABAR - Serangan ransomware yang melanda Pusat Data Nasional Sementara (PDNS 2) mengakibatkan data yang terdampak tidak dapat dipulihkan. Pihak terkait berusaha memulihkan layanan dengan cara alternatif.

"Kami berusaha keras untuk melakukan pemulihan dengan sumber daya yang tersedia. Sayangnya, data yang telah terinfeksi ransomware tidak dapat kami pulihkan. Oleh karena itu, kami memanfaatkan sumber daya yang masih kami miliki," jelas Direktur Network & IT Solution Telkom Group, Herlan Wijanarko, dalam konferensi pers, Rabu (26/6/2024).

Herlan menjelaskan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi tenant yang memiliki backup data. Terdapat 44 tenant yang memiliki backup dan telah memasuki tahap pemulihan tahap 1 untuk mengaktifkan layanannya.

Selain tenant yang memiliki backup, terdapat juga tenant yang tidak memiliki backup lokal. Untuk mengatasi hal ini, lingkungan baru disiapkan untuk menggantikan PDNS 2 yang terkunci.

"Kami mengimplementasikan semua aspek keamanan dan menerima bantuan dari BSSN melalui prosedur yang meningkatkan keamanan. Kami akan mengungkapkan detail lebih lanjut tentang lingkungan baru ini dalam waktu dekat," jelasnya.

Sebagai informasi, PDNS yang terkena serangan ransomware adalah PDNS 2 yang berlokasi di Surabaya. Kepala BSSN, Hinsa Siburian, memastikan bahwa PDNS 2 telah diputus hubungannya dengan PDNS 1 dan co-storage di Batam.

"Langkah ini diambil untuk mencegah penyebaran ransomware ke sistem lain," ungkap Hinsa.

Hinsa menambahkan bahwa tim forensik telah berhasil mendapatkan beberapa data yang terdampak. Data tersebut akan digunakan untuk meneliti proses terjadinya serangan.

Langkah selanjutnya adalah melakukan investigasi forensik. BSSN akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini.

"Kami akan terus melakukan investigasi bersama dengan Polri untuk memastikan prosesnya dan mengkaji hasil forensik guna tindak lanjut yang diperlukan," kata dia.

Editor: Iswahyudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah