Sejarawan Asal Garut Menuntun Cara Membaca Dunia Islam

- 30 Juni 2024, 12:06 WIB
Sejarawan Asal Garut Menuntun Cara Membaca Dunia Islam
Sejarawan Asal Garut Menuntun Cara Membaca Dunia Islam /

PR JABAR - Asep Achmad Hidayat seorang sejarawan kelahiran Garut tanggal 17 Agustus 1967, melalui bukunya yang berjudul “Studi Kawasan Dunia Islam; Sejarah, Teori dan Pemetaan Kawasan” terbitan Yrama Widya menuntun kita lebih dalam bagaimana cara membaca dunia Islam. Doktor di bidang Ilmu Sejarah jebolan Universitas Indonesia ini memiliki spesialisasi keilmuan diantaranya Studi Kawasan Islam, dengan kapasitas keilmuannya beliau mengabdikan diri sebagai dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati dan saat ini bertugas sebagai Kepala Program Studi (Kaprodi) Sejarah Peradaban Islam Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Selain dikenal sebagai sejarawan dan akademisi, Doktor Asep yang akrab disapa “Abah” juga dikenal masyarakat sebagai Ulama/Kiayi yang memiliki kekuatan pemahaman keagamaan yang sangat baik. Kapasitas beliau yang satu ini semakin tegas dengan peran beliau sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Zawiyah Darussufi, Cibunar, Tarogong Kidul Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tak ayal kapasitas keilmuannya dapat kita nikmati pada karya-karyanya tentang kesejarahan dan keislaman, diantaranya pada buku tentang Studi Kawasan Dunia Islam yang sedang dibahas kali ini.

Profil Buku

Judul               : Studi Kawasan Dunia Islam; Sejarah, Teori dan Pemetaan Kawasan

Penulis            : Dr. Asep Achmad Hidayat, M.Ag.

Penerbit           : Penerbit Yrama Widya

Editor              : Priska Marsila

ISBN               : 978-623-205-862-0

Cetakan           : Pertama, September 2023

Jumlah hlm     : 226 halaman

Pembahasan

Studi Islam kawasan tergolong jenis kajian Islam yang relatif baru di Indonesia. Dalam disiplin ilmu sejarah, lebih tepatnya historiografi, setidaknya ada dua pendekatan dalam penulisan sejarah, yaitu sejarah konvensional atau sejarah naratif dan sejarah modern atau sejarah analisis. Studi Islam kawasan dapat dikatakan termasuk dalam kategori penulisan sejarah analisis. Model penulisan sejarah seperti ini sesungguhnya telah dikembangkan oleh ilmuwan Islam terkemuka Ibnu Khaldun dalam karyanya yang monumental Kitab al-‘Ibar wa Diwan al-Mubtada' wa al-Khabar fi Ayyam al-‘Arab wa al-‘Ajam wa al-Barbar wa man Siwaahum min Zaw as-Sultan al-Akbar sebagaimana ia jelaskan metodologinya dalam Muqaddimah-nya.

Satu hal yang sangat menarik seperti apa yang digambarkan selama ini, yakni Islam memiliki karakteristik global, bisa diterima dalam setiap ruang dan waktu. Namun pada sisi yang lain, saat Islam memasuki berbagai kawasan wilayah, karakteristik globalnya seolah-olah hilang ikut termakan oleh berbagai kekuatan lokal yang dimasukinya. Satu kecenderungan dimana biasa Islam bisa mengadaptasi terhadap kepentingan mereka.

 Persoalannya adalah, apakah fenomena seperti ini bisa dipandang sebagai sebuah keberhasilan Islam dalam menembus medan dakwah agar bisa diterima dalam berbagai lapisan masyarakat lokal, sekalipun warna dan ciri ke-globalannya seolah sedikit pudar? Atau malah fenomena seperti ini sebagai sebuah reduksi terhadap universalisme Islam, dimana lokalisme setempat mampu “menjinakkan” universalisme Islam sebagai satu kekuatan global? Karena mungkin dalam batas-batas tertentu, warna, corak dan karakter lokal dalam memainkan peran budaya Islam di wilayah-wilayah tertentu begitu cukup dominan.

Oleh karenanya sampai saat ini, formulasi dan karakter budaya Islam di masing-masing wilayah seringkali menunjukkan nuansa yang sangat variatif, seperti halnya tercermin dalam karakteristik Arab, Persia, Turki, Melayu, Afrika dan sebagainya. Termasuk dalam aspek tradisi penerapan hukum Islam, perkembangan pranata politik, pola kesenian, kebudayaan dan sebagainya selalu menunjukkan fenomena yang cukup kompleks. Sehingga dalam hal ini, Islam seringkali dipandang sebagai agama yang memiliki kesatuan dalam keragaman budayanya (unity in varieties culture). Mungkin kesatuan dan universalitas Islam hanya bisa dikompromi melalui aspek-aspek theologi monoteistik dan kekuatan spiritualnya, sekalipun lokalitas keragaman pemahamannya berada dalam kekuatan pola-pola kultural masing-masing.

Studi Kawasan Dunia Islam adalah kajian yang nampaknya bisa menjelaskan bagaimana situasi seperti itu bisa terjadi. Karena fokus materi kajiannya tentang berbagai area mengenai kawasan dunia Islam dan lingkup pranata yang ada di dalamnya dicoba diurai di dalamnya, mulai dari pertumbuhan, perkembangan, serta ciri-ciri karakter (the typical character) sosial budaya yang ada di dalamnya. Termasuk juga tentang faktor-faktor pendukung bagi munculnya berbagai ciri dan karakter perbedaan serta pertumbuhan kebudayaan di masing-masing kawasan dunia Islam. Sehingga secara formal objek studinya harus meliputi aspek- aspek geografis, demografis, historis, bahasa serta berbagai perkembangan sosial dan budaya, yang menjadi ciri-ciri umum dari keseluruhan perkembangan yang ada pada setiap kawasan budaya.

Kekuatan Buku

 “Studi Kawasan Dunia Islam” merupakan buku yang menyajikan analisis komprehensif tentang berbagai seluruh aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang ada di negara-negara yang masuk kedalam bagian dunia Islam. Dalam buku terdapat bab-bab yang tersusun dengan terstruktur secara tematik dan sistematis, mencakup sejarah, perkembangan kontemporer, dan tantangan yang dihadapi dan dialami oleh negara-negara Muslim.

Penulis mengkaji berbagai wilayah, dari Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, Amerika, Eropa, hingga Afrika Utara. Pendekatan kajian yang digunakan dalam sebuah Studi Kawasan akan menjadi variasi dari satu negara ke negara lainnya dengan sesuai kepentingan nasional dan hubungan bilateral mereka. Penulis menyajikan tawaran analisis yang begitu mendetail dan berbasis data. Pada setiap bab dilengkapi dengan statistik, studi kasus, dan referensi dari berbagai sumber akademik, sehingga memberikan dasar yang cukup kuat untuk setiap argumen yang dikemukakannya.

Buku ini dalam kandungannya menggunakan pendeketan dari multidisipliner yang sudah mencakup dari perspektif sejarah, politik, sosiologi, dan juga ekonomi. Pendekatan ini memberikan juga pemahaman yang mendalam dan menyeluruh tentang adanya dinamika dalam dunia Islam.

Pada buku mencakup berbagai kasus yang ada dari banyak negara di dunia Islam, yang memberikan gambaran secara khusus dan luas juga beragam mengenai bagaimana kondisi dan tantangan yang sudah dihadapi. Ini sangat membantu pembaca untuk memahami bahwa dunia Islam tidaklah monolitik, melainkan sangat beragam dalam budayanya, tradisinya, dan konteks politiknya.

Meskipun berisikan analisis yang sangat begitu kompleks, penulis menggunakan juga bahasa yang sangat jelas dan mudah dipahami. Buku ini dapat diakses oleh pembaca dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya yang juga tertarik pada studi kawasan dunia Islam. 

Kesimpulan

“Studi Kawasan Dunia Islam (Sejarah, Teori, dan Pemetaan Kawasan)” merupakan sebuah buku yang begitu penting dan sangat berharga bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang dinamika di negri-negri Muslim. Dengan pendekatan multidispliner dan analisis yang sangat mendalam, buku ini berhasil memberikan gambaran yang komprehensif tentang adanya berbagai tantangan dan perkembangan di dunia Islam.

Buku ini menjadi sumber referensi yang begitu kaya dan informatif. Melalui buku ini, kita juga dapat memahami mengenai muslim minoritas dengan segala kondisinya pada suatu kawasan. Buku ini sangat direkomendasikan untuk akademisi, peneliti, mahasiswa, dan juga pembaca umum yang tertarik mengupas lebih dalam tentang kondisi sosial, politik, dan ekonomi di dunia Islam. Pembaca akan mendapatkan wawasan yang sangat luas dan beragam isu-isu kontemporer yang dihadapi oleh negri-negri muslim dan bagaimana mereka beradaptasi dalam konteks global.

*Oleh: Ibrahim Nasrul Haq Alfahmi (Mahasiswa Pascasarjana Prodi Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung)

Editor: Reres


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah