Network
PR JABAR - Geralt of Rivia telah menjadi identik dengan The Witcher. Kisahnya, suaranya yang serak, dan hubungannya yang rumit dengan hukum kejutan adalah apa yang terlintas di benak kita saat memikirkan game The Witcher.
Tapi "penyihir" adalah sebuah pekerjaan, yang telah dilakukan oleh banyak orang lain. Geralt bukanlah satu-satunya pemburu monster di luar sana yang layak menjadi protagonis dalam game CD Projekt Red. Dengan studio yang sedang mengembangkan judul Witcher baru dengan nama Polaris, mungkin inilah saatnya bagi bintang baru untuk bersinar di The Witcher 4 - dan meskipun berisiko, mungkin akan lebih ideal jika karakter ini merupakan wajah baru dalam waralaba ini.
The Witcher 4 kemungkinan besar tidak akan berfokus pada Geralt, tetapi memasukkan tokoh utama serial terkenal ini dalam kapasitas apa pun dapat mengakibatkan beberapa komplikasi.
Perburuan Liar di Witcher 3 Mengakhiri Kisah Geralt dengan Bersih
Game The Witcher berlangsung selama masa yang penuh gejolak di Benua: Sementara kekaisaran Nilfgaard yang ganas menyerang kerajaan-kerajaan di utara, The Wild Hunt berencana menguasai seluruh dunia, dan para penyihir di dunia berkurang menjadi satu digit. Geralt ditarik ke dalam konflik melalui Ciri, sang putri yang secara tidak sengaja dihadiahkan kepadanya melalui hukum kuno tentang kejutan. Ciri tumbuh menjadi penyihir yang tangguh, dan di game terakhir, pemain memiliki banyak cara untuk mengakhiri kisah Geralt dan Ciri. Tidak semuanya berakhir bahagia, tetapi pada akhirnya, semuanya adalah akhir.
CD Projekt Red memiliki kesempatan untuk membiarkan Geralt beristirahat. Di akhir DLC Blood and Wine, Geralt sendiri tampaknya ingin bersantai. Ada berbagai argumen yang dapat dibuat untuk memasukkannya, baik sebagai NPC atau karakter yang dapat dimainkan, di game berikutnya, tetapi kecil kemungkinannya dia akan menjadi protagonis Polaris. The Witcher 3: The Wild Hunt menutup trilogi game yang menceritakan kisah Geralt dari awal yang amnesia hingga akhir yang heroik. Sudah waktunya bagi Serigala Putih untuk pensiun.
Bagaimana Protagonis Baru Dapat Menyelesaikan Masalah Lama di The Witcher
Game-game sebelumnya menyelesaikan ancaman apokaliptik The White Frost dan, pada gilirannya, invasi The Wild Hunt, tetapi trilogi The Witcher tidak menyelesaikan masalah penyihir yang pada dasarnya akan punah. Di game pertama, Kaer Morhen, markas Geralt, diserang dan ramuan serta mutagenik yang dibutuhkan untuk Trial of Grasses yang mematikan dicuri. Trial of Grasses adalah proses transformatif yang menyiksa dan menyengsarakan di mana para penyihir potensial akan mendapatkan kemampuan yang lebih baik atau mati saat mencobanya. Proses inilah yang memberi Geralt rambut putih keperakannya yang ikonik, kemampuan membunuh monster, kemampuan melihat dalam gelap, dan sebagainya.
Sebagian dari Trail of Grasses dilakukan di "Uma" selama peristiwa The Witcher 3, tetapi keseluruhan prosesnya tetap misterius. Dikatakan bahwa hanya tiga dari sepuluh anak yang mengikuti Trial yang selamat.
Meskipun barang curian telah ditemukan, rahasia di balik pembuatannya telah hilang jauh sebelum Kaer Morhen dirampok. Dengan semakin sedikitnya monster yang berkeliaran di dunia, tidak ada lagi permintaan yang besar untuk penyihir. Kelahiran penyihir baru akan menjadi salah satu cara bagi CD Projekt Red untuk mengatasi masalah ini. Karakter yang benar-benar baru di dunia penyihir akan menjadi foil yang bagus untuk Geralt, sang ahli lama yang dikenal dan dicintai oleh para pemain. Game ini tidak pernah secara eksplisit menunjukkan keseluruhan dari Trial of Grasses, meskipun para pemain dapat melihat sekilas bagaimana pelatihan penyihir yang mengerikan dapat terjadi melalui eksploitasi masa kecil Ciri di Kaer Morhen, yang menjadi tempat Sekolah Penyihir Serigala.
Ada sekolah penyihir lain selain almamater Geralt dan Ciri yang bisa menjadi sumber protagonis baru. Akhir dari The Witcher 2: Assassins of Kings melihat kebangkitan School of the Viper, jika Geralt memilih untuk mengampuni sesama penyihir dan pembunuh raja, Letho. Salah satu dari sekolah-sekolah ini, termasuk School of the Lynx yang baru saja dikonfirmasi, dapat menjadi lokasi baru yang bagus untuk dijelajahi di The Witcher 4:
- School of the Cat
- School of the Bear
- School of the Viper
- School of the Crane
- School of the Griffin
- School of the Manticore
Dunia The Witcher lebih luas dari apa yang ditampilkan melalui sudut pandang Geralt. Ada banyak kesempatan untuk membawa permainan berikutnya ke lokasi baru, sekolah baru, dan menjelajah melalui sudut pandang penyihir baru. Ciri adalah pilihan yang jelas untuk protagonis Polaris, tetapi kisahnya juga telah diceritakan melalui trilogi The Witcher yang asli. Dengan The Witcher 4, CD Projekt Red memiliki kesempatan untuk memulai trilogi Witcher berikutnya dengan sebuah lembaran kosong dan penyihir baru yang dapat dikagumi oleh para pemain.
The Witcher 3: Wild Hunt
The Witcher 3 adalah seri ketiga dari seri The Witcher. Dalam game ini, pemain sekali lagi mengambil alih peran Geralt, seorang pemburu monster yang berkeliaran di dunia terbuka untuk mengambil kontrak. Untuk entri ini, plot utama mengikuti hilangnya Ciri, bangsal Geralt, dan upayanya untuk menemukannya.
Waralaba The Witcher
Platform : Xbox Series S, Xbox Series X, Switch, PS5, PS4, PC, Xbox One
Dirilis : 19 Mei 2015
Pengembang : CD Projekt Red
Penerbit(s) : CD Projekt Red
Genre : Aksi, RPG, Petualangan
Engine : REDengine 3
ESRBM untuk Dewasa: Penggunaan Alkohol, Darah dan Gore, Kekerasan Intens, Ketelanjangan, Bahasa yang kuat, Konten Seksual yang kuat
EkspansiThe Witcher 3: Hearts of Stone, The Witcher 3: Blood and Wine
Berapa Lama Untuk Mengalahkan : 52 Jam
Metascore 94
Ketersediaan PS Plus N/A
***
