PR JABAR - Gunung Puntang, yang terletak di Bandung, Jawa Barat, terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau. Namun, di balik pesonanya, gunung ini juga menyimpan cerita-cerita mistis yang telah melegenda sejak lama. Salah satunya perwujudan Prabu Siliwangi.
Tempat wisata tersebut dikelilingi oleh hutan pinus yang rindang dan asri, gunung ini menghadirkan udara segar dan panorama alam yang memanjakan mata. Bagi para pecinta alam, Gunung Puntang adalah surga tersembunyi yang menjanjikan petualangan dan pengalaman tak terlupakan dengan diselimuti kisah mistis.
Bagi Anda yang tertarik dengan hal-hal mistis, Gunung Puntang dapat menjadi tempat wisata yang penuh dengan sensasi dan ketegangan yang berkaitan dengan sejarah kolonialisme dan kerajaan di Jawa Barat, terutama hal yang berkaitan dengan kisah mistis gunung Puntang sendiri.
Berikut 6 kisah misteri bernuansa mistis tempat wisata Gunung Puntang Bandung yang dikutip dari berbagai sumber:
6 Kisah Mistis Tempat Wisata Gunung Puntang Bandung, Ada Perwujudannya Prabu Siliwangi
1. Bumi Perkemahan Gunung Puntang
Menurut cerita warga, zaman dahulu tempat wisata alam bumi perkemahan Gunung Puntang merupakan perumahan para petinggi Bangsa Belanda yang menduduki Indonesia, dan pada akhirnya dibantai oleh pasukan Nippon Jepang, ketika Jepang masuk ke Indonesia.
Hingga tidak terlalu aneh bila banyak yang berkemah atau pendaki mengaku bertemu makhluk halus berkulit putih dengan tubuh tinggi seperti orang Belanda.
2. Kejayaan Radio Malabar di Gunung Puntang
Pemancar Radio Malabar di bangun pada tahun 1917 oleh Hindia Belanda dengan tujuan membuat sarana komunikasi antara Indonesia dan Belanda.
Pembangunan sendiri dipimpin oleh Dr. Cornelius Johannes de Groot, seorang teknisi berkebangsaan Netherland dan merupakan pemancar radio terkuat yang pernah ada di dunia. Sekarang kondisi Radio Malabar, hanya tinggal puing-puing bangunan yang tidak terurus dan terasa angker.
3. Misteri Kolam Cinta
Pada salah satu sudut Gunung Puntang, kita dapat menemukan sebuah tempat wisata alam kolam dengan bentuk unik menyerupai hati, masyarakat menyebutnya dengan nama Kolam Cinta, sebuah kolam indah nan cantik, awalnya tempat kolam ini digunakan para noni-noni Belanda untuk berenang.
Menurut mitos masyarakat sekitar, apabila hubungan asmaramu ingin langgeng, maka ajaklah pasanganmu untuk datang ke tempat wisata alam Kolam Cinta yang berada di Gunung Puntang.
Baca Juga: 7 Destinasi Liburan di Malang: Nikmati Liburan Sekolah & Long Weekend di Wisata Alam Romantis
4. Misteri Goa Belanda
Tempat wisata alam Goa Belanda memiliki panjang sekitar 1 km dan terhubung menuju curug Siliwangi. Tempat wisata alam Goa Belanda ini terdapat mitos yaitu siapa yang bisa menelusuri goa Belanda dan sampai ke Curug Siliwangi, maka akan mendapatkan jimat dari peninggalan kerajaan Puntang.
Konon menurut cerita rakyat Pasundan, Prabu Siliwangi dalam masa pelariannya telah membuat sebuah kerajaan yang diberi nama Kerajaan Negara Puntang.
5. Pantangan saat berada di Curug Siliwangi
Menurut mitos, ketika kamu mandi di tempat wisata alam Curug Siliwangi, jangan sekali-kali membelakangi curug tersebut.
Karena, seperti ada sesuatu yang akan mendorong tubuhmu, ke dalam arus air yang begitu deras dan bila tubuhmu tidak bisa menjaga keseimbangan maka tubuhmu akan terbawa arus dan hanyut.
6. Misteri Keberadaan Curug Siliwangi
Tempat wisata alam Curug Siliwangi, menurut cerita yang beredar di masyarakat bahwa dahulu ketika dalam pelarian dari Prabu Kian Santang, Prabu Siliwangi sempat beristirahat dulu di Gunung Puntang.
Di sana, Prabu Siliwangi menemukan sebuah air terjun yang hingga saat ini dinamai Curug Siliwangi Pada waktu tertentu, Curug Siliwangi akan ramai dikunjungi peziarah, ada yang meminum, mengusap wajah, bahkan bagi sebagian orang yang nekat bermalam di sana, konon akan ditemui oleh Prabu Siliwangi dengan perwujudan harimau yang bisa berbicara.
Itulah 6 kisah mistis tempat wisata Gunung Puntang Bandung, salah satunya perwujudan Prabu Siliwangi.
Disclaimer: Ingatlah bahwa cerita-cerita mistis hanyalah mitos dan tidak perlu ditakuti, yang terpenting adalah menjaga sikap dan perilaku selama berada di tempat wisata tersebut.***