Mengapa Tempat Wisata Pulau Kunti (Kuntilanak) Sukabumi, Terlarang Bagi Wisatawan? Ini Alasannya

- 28 Juni 2024, 19:57 WIB
Alasan tempat wisata Pulau Kunti atau Kuntilanak di Sukabumi Jawa Barat, terlarang bagi wisatawan?
Alasan tempat wisata Pulau Kunti atau Kuntilanak di Sukabumi Jawa Barat, terlarang bagi wisatawan? /Instagram@sukabumi/

PR JABAR - Pulau (Kunti) Kuntilanak di Sukabumi, Jawa Barat, pernah menjadi primadona wisata alam dengan pesona pantai berpasir putih, air laut biru jernih, dan tebing batu karang yang menawan. Namun, sejak awal tahun 2024, pulau ini terlarang bagi wisatawan, Alasannya?

Pulau Kunti (Kuntilanak) di Sukabumi, Jawa Barat, menyimpan pesona alam yang luar biasa. Pantai berpasir putih, air laut biru jernih, dan tebing batu karang yang menjulang tinggi menjadi daya tarik utama pulau ini.

Selain itu Pulau Kunti bukan hanya tentang keindahan pantainya. Pulau ini juga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, menjadikannya habitat bagi berbagai flora dan fauna langka.

Baca Juga: Rekomendasi 7 Tempat Wisata Murah di Bandung yang Wajib Dikunjungi, Mulai dari Kiara Artha Park sampai Braga

Asal Disebut Pulau Kunti (Kuntilanak

Asal disebut pulau kunti dikarenakan ada suara ketawa mirip kunti (kuntilanak). Namun asal suara tawa Pulau Kunti bisa dijelaskan secara ilmiah. Fenomena ini berasal dari air laut di sekitar pulau saat pasang. Gelombang air laut ini menghantam komplek batuan di sebelah pulau. 

Hantaman tersebut menimbulkan suara mirip tawa mirip kunti, yang bergema hingga terdengar masyarakat. Komplek batuan ini terdiri dari batu konglomerat atau melan, yang dihasilkan dari lava jutaan tahun lampau.

Instagram @pulau_pulau_kunti/
Instagram @pulau_pulau_kunti/

Keindahan Pulau Kunti, Sukabumi 

Air Laut Biru Jernih: Air laut di Pulau Kuntilanak sangat jernih, sehingga wisatawan dapat berenang, snorkeling, atau diving untuk melihat keindahan bawah laut.

Tebing Batu Karang: Tebing batu karang yang menjulang tinggi di Pulau Kuntilanak menjadi pemandangan yang menakjubkan.

Halaman:

Editor: Tatang Rasyid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah