Hadapi Pilwalkot Bandung, NasDem Ancang-Ancang Merekrut Saksi dan Membentuk Regu Penggerak Pemilih

- 24 Juni 2024, 18:32 WIB
MUHAMMAD Farhan berfoto bersama pengurus dan struktur DPD Partai NasDem Kota Bandung saat Silaturahmi Struktural di Dash Futsal, Jalan Raya Sindanglaya, Ujungberung, Kota Bandung, Minggu, 23 Juni 2024./PR Jabar
MUHAMMAD Farhan berfoto bersama pengurus dan struktur DPD Partai NasDem Kota Bandung saat Silaturahmi Struktural di Dash Futsal, Jalan Raya Sindanglaya, Ujungberung, Kota Bandung, Minggu, 23 Juni 2024./PR Jabar /



PR JABAR - Tempat pemungutan suara (TPS) untuk Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2024 berjumlah 3.576, berkurang sekitar 55% daripada saat Pilpres dan Pileg lalu yang 7.424.

Bersamaan dengan hal itu, jumlah maksimal per TPS bertambah, bisa mencapai 600 jiwa. Merespons hal itu, jajaran Partai NasDem serta bakal calon Wali Kota Bandung usungannya, Muhammad Farhan segera ancang-ancang merekut saksi serta membentuk regu penggerak pemilih.

Farhan mengatakan, persiapannya menghadapi Pilwalkot Bandung 2024 mencakup dua hal, konsolidasi internal, serta menjalin koalisi dengan partai politik lainnya di Kota Bandung. Pihaknya melaksanakan dua hal itu secara simultan.

Baca Juga: Naik Ranjang Senin 24 Juni 2024: Gino Sulit Melupakan Tyas, Dean Terusir dan Merasa Gagal Jadi Suami Terbaik

Baca Juga: 5 Cara Cuan Modal HP dan Internet: Gampang Banget! Cek Aplikasi Penghasil Uang 2024

"Kami punya jaringan di kecamatan dan kelurahan. Perlu juga mengaktifkan jaringan sampai ke tingkat RW, merespons jumlah TPS pada Pilwalkot Bandung," kata Farhan.

"Selain itu, kami perlu ancang-anjang sejak sekarang ihwal perekrutan saksi serta pembentukan regu penggerak pemilih. Itu merupakan bagian dari konsolidasi internal," lanjut dia seusai Silaturahmi Struktural Partai NasDem Kota Bandung di Dash Futsal, Jalan Raya Sindanglaya, Ujungberung, Kota Bandung, Minggu, 23 Juni 2024.

Dua tugas sebagaimana yang tertera dalam surat dari Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai NasDem, ucap Farhan, membutuhkan dukungan stuktur internal. Sementara ini, pihaknya lebih dahulu fokus pada konsolidasi internal.

Kendati demikian, Farhan tetap bergerak dalam hal berkomunikasi dengan figur-figur serta partai politik lain di Kota Bandung. Dia mengaku, sudah menjalin komunikasi dengan tiap-tiap nama yang muncul. Demikian pula secara partai politik, telah menjalin komunikasi.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Hotel Dekat Lembang Bandung,  Romantis, Cocok untuk Bulan Madu, No. 3 Serasa di Eropa  

"Perihal komunikasi dengan figur, bahkan sudah ada kecocokan secara personal. Untuk komunikasi antarpartai, yang resmi, baru dengan PKS dan PKB. Selebihnya, masih komunikasi informal," terangnya.

"Nanti, kami menyusun jadwal pertemuan resmi dengan tiap-tiap parpol, sesuai arahan Ketua DPD Partai NasDem Kota Bandung (Rendiana Awangga). Namun, keputusan final koalisi tetap kewenangan ketua umum parpol," lanjut dia.

Anggota Komisi I DPR itu berpandangan, dinamika Pilwalkot Bandung bakal luar biasa ketat. Bahkan, sepengetahuannya, Pilwalkot Bandung menjadi salah satu yang memikat perhatian dari pemerintah pusat.

"Salah satu perhatian pemerintah pusat, enggak kaleng-kaleng. Kami perlu betul-betul hati-hati dalam membangun koalisi. Kami belum tahu, keputusan final koalisi, entah Juli atau Agustus. Hal yang pasti, pasangan calon didaftarkan ke KPU sebelum 22 September 2024," ucap Farhan.

Baca Juga: Hasil Akhir Singapura U-16 vs Laos Piala AFF U-16 2024, Siapa yang Menang?

Baca Juga: Menkes Saudi Mencatat Ribuan Jemaah Haji Wafat Tahun Ini, Gegara Suhu Panas Ekstrem di Makkah, Benarkah?

Terdapat sejumlah figur publik yang muncul sebagai bakal calon Wali Kota Bandung. Menurut Farhan, figur publik sangat berpotensi dari sisi popularitas. Akan tetapi, pencalonan bukan sebatas hasil survei, tetap ada pertimbangan lain dari DPP partai politik masing-masing.

Farhan juga mengatakan, selalu ada anggapan yang mengunggulkan salah seorang figur di tiap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
"Hanya, hebatnya demokrasi, terlebih di Kota Bandung, kami berani menghadapi (figur) yang paling jago (diunggulkan). Figur lain pun sama-sama maju saja. Pada dasarnya, dalam demokrasi, siapa pun punya kesempatan sama," ujar Farhan.***

Editor: Lucky ML


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah