Dijodoh-jodohkan hingga Jadi Penyuluh Finansial di Pojok Mantri, Simak Curhat Sofyan Ahmad

- 14 April 2024, 16:09 WIB
Sofyan Ahmad (kanan), seorang mantri BRI yang bertugas di BRI unit Ciputri, Kecamatan Rajagaluh, Majalengka, Jawa Barat, berbincang dengan nasabah.
Sofyan Ahmad (kanan), seorang mantri BRI yang bertugas di BRI unit Ciputri, Kecamatan Rajagaluh, Majalengka, Jawa Barat, berbincang dengan nasabah. /Pikiran Rakyat/Gita Pratiwi/

PR JABAR - Aktivitas survei calon debitur mikro yang dilakoni mantri BRI, tidak selalu berjalan mulus. Mantri, sebutan unik untuk tenaga pemasar mikro PT Bank Rakyat Indonesia Tbk., kerap dihadapkan situasi unik di lapangan.

Seperti yang dialami Sofyan Ahmad Fauzi (28), mantri BRI unit Ciputri yang bertugas di Desa Sindangpanon dan Desa Teja, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Dalam menjalani tugasnya memonitor kredit usaha rakyat (KUR) hingga kinerja agen BRILink, ada saja kisahnya.

“Pernah ada nasabah, sebetulnya melek teknologi karena pinjam lewat aplikasi. Tapi informasi penipuan yang marak di internet, juga bikin nasabah khawatir,” ujar Sofyan, saat dihubungi Senin, 1 April 2024. Mekanisme pinjaman yang dimaksud adalah program kredit BRI yang bisa diakses dari fitur aplikasi BRImo. Untuk mengecek kesiapan calon debitur dari sisi berkas dan kemampuan pembayaran, Mantri pun mendatangi nasabah untuk survei lebih dulu.

“Kejadiannya saat survei, tapi dia (nasabah) baru. Katanya ‘Pak ieu bener dari BRI?’, aku minta KTP sampai gak mau,” ujarnya menirukan ucapan sang nasabah. Akhirnya, setelah nasabah tersebut ke BRI unit Ciputri, dan membuktikan Sofyan pegawai BRI, nasabah itu pun meminta maaf. “‘Sieun penipuan abdi teh’ (saya takut penipuan),” kata Sofyan menirukan lagi.

Tak jarang, Sofyan ditanyai sudah punya istri atau belum. Mengetahui Sofyan masih lajang, ada-ada saja aksi nasabah untuk menjodohkannya. Sofyan mau dikenalkan ke anaknya, sepupu lah, ataupun kenalannya. Sofyan, yang sedang dalam tahap persiapan menikah Mei 2024 ini, hanya bisa tersenyum menghadapinya.

Baca Juga: Naskah Pidato Halal Bihalal Idul Fitri 2024 Bahasa Jawa, Bisa untuk Acara di Desa, RT, RW dan Kantor

Lebih Banyak Gunakan Bahasa Daerah

Tanjakan dan turunan dan muka tebing di kedua sisi jalan Desa Payung, jadi pemandangan sehari-hari Sofyan, yang baru memasuki bulan kelima menjadi Mantri tersebut. Perjalanan melintasi Desa Payung menjadi bagian dari rutinitas, lantaran itu merupakan penghubung dua desa wilayah kerjanya, Teja dan Sindangpanon.

Di dieu (Desa Payung) mah kan udah sejam ke Gunung Ciremai, cuacanya beda. Kalau di Rajagaluh panas, angger weh (tetap saja) di sana mah poek (gelap) kayak mau hujan,” ujarnya. Jarak desa binaan dengan kantornya di Jl. Raya Pajajar Blok Cibanar, Rajagaluh, memang relatif dekat, yakni sekira 2-5 kilometer.

Namun, medannya sangat berisiko. Jika hujan deras sudah turun, longsor menjadi sering terjadi di tebing-tebing yang ia lintasi. Bertolak ke kantor atau ke Pojok Mantri di Desa Teja jadi pilihan sebelum melanjutkan keliling ke rumah nasabah.

Halaman:

Editor: Gita Pratiwi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah