Baca Juga: Sinopsis Film Horor Komedi “Dulmuluk Dulmalik” akan Segera Tayang di Bioskop
2. Pace Dibangun Perlahan
Film dengan pace terlalu lambat terkadang membuat kita jengah. Namun kenyataannya, The First Omen berhasil menyajikan pace lambat tapi tidak membosankan. Kita akan diperlihatkan bagaimana film ini membangun misteri dan konfliknya untuk kemudian dimuntahkan menjadi sebuah klimaks yang luar biasa.
Tak hanya itu, film ini juga tidak menggunakan jumpscare kacangan! Sebaliknya, jumpscare di film ini digarap dengan luar biasa bagus, sulit terbaca, dan berkelas. Dengan eksekusi luar biasa ini, The First Omen yang memiliki durasi sekitar 100 menit benar-benar terasa tak membosankan karena tiap scene dibuat berkesinambungan walau pace-nya lambat.
Baca Juga: Film Inside Out 2 Kapan Mulai Tayang di Bioskop? Petualangan Emosi Riley di Masa Pubertas
3. Karakter Kunci Benar-benar Punya Peran Signifikan
Harus diakui bahwa karakter kunci di film ini benar-benar punya peran signifikan. Biasanya ada film yang menjadikan seorang karakter sebagai karakter kunci, tapi ketika sudah memasuki sepertiga akhir film, perannya tiba-tiba tergerus. Namun itu tidak terjadi dengan The First Omen. Di film ini Suster Silva dan Pendeta Brennan memiliki peran penting dari awal film sampai akhir film.
Bahkan keduanya bisa disejajarkan perannya dengan karakter utama di film ini yaitu Margerett Daino dan Carlitta Scania. Dengan peran yang begitu dalamnya dari sejumlah karakter kunci membuat film ini begitu dahsyat baik dari sisi cerita serta dialog.
4. Film ini Penting dalam Franchise Omen