PR JABAR – Pengadilan Tinggi Negara Vietnam menjatuhi hukuman mati pada taipan real estate wanita Vietnam, Truong My Lan. Hukuman yang dijatuhkan pada Kamis 11 April 2024 lalu setelah Truong My Lan dinyatakan terbukti melakukan penipuan senilai $12,5 miliar atau setara 198 triliun rupiah (kurs Rp15.907) hampir 3 persen dari pendapatan negara pada tahun 2022.
Truong My Lan wanita berusia 67 tahun pimpinan perusahaan real estat Van Thinh Phat yang mengembangkan apartemen mewah, hotel, perkantoran, dan pusat perbelanjaan. Truong My Lan sebagaimana dilansir situs berita livemint dari VN Express disebutkan terlibat dalam merger Saigon Joint Commercial Bank (SCB) yang bermasalah pada tahun 2011.
Saigon Joint Commercial Bank telah memberikan pinjaman dalam sebuah rencana yang dikoordinasikan oleh bank sentral Vietnam. Truong My Lan dituduh menggunakan bank SCB untuk keuntungan pribadi, mengendalikannya secara ilegal antara tahun 2012 hingga 2022.
Baca Juga: Update Gempa di Taiwan: Kerugian Besar dan Jumlah Korban Tewas yang Terus Meningkat
Dalam dokumen dinyatakan bahwa Truong My Lan memanfaatkan banyak perusahaan hantu di dalam negeri maupun internasional untuk memberikan pinjaman kepada dirinya dan rekan-rekannya. Pinjaman tersebut mengakibatkan kerugian sebesar $27 miliar.
Selain itu, Truong My Lan juga dituduh telah membayar suap kepada pejabat pemerintah. Termasuk pada mantan pejabat pusat yang telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena menerima suap sebesar $5,2 juta.
Bersama Truong My Lan juga telah dijatuhi hukuman pada Truong Hue Van ponakannya. Truong Hue Van yang menjabat sebagai kepala eksekutif Van Thinh Phat, dijatuhi hukuman 17 tahun penjara karena membantu bibinya.
Laporan juga menyatakan bahwa hukuman mati bukanlah sesuatu yang jarang terjadi di Vietnam. Namun hal ini jarang terjadi dalam kasus kejahatan keuangan dan bagi seseorang yang terkenal sekelas taipan real estate dan perbankan.***