Surat Permintaan Maaf Guru Honorer yang Mengakhiri Hidup di Fly Over Cimindi Ditemukan oleh Polisi

- 1 Juli 2024, 09:06 WIB
Ilustrasi Bunuh Diri /ArtWithTammy/Pixabay
Ilustrasi Bunuh Diri /ArtWithTammy/Pixabay /

PR JABAR - Polisi menemukan dua amplop berisi surat di dalam tas ransel milik DG (24), seorang guru honorer yang diduga bunuh diri di Flyover Cimindi, perbatasan Kota Cimahi dan Kota Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (28/6/2024). Surat-surat tersebut ditujukan kepada kakak dan orang tuanya. Selain surat, polisi juga menemukan tali dan lakban.

Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP Abdul Rahman, menyatakan bahwa ditemukan lakban di lokasi kejadian dan tas ransel hitam milik korban berisi tali yang sama dengan yang digunakan untuk menggantung diri di kantor sekolah. Di dalam tas ransel tersebut, terdapat dua amplop surat, yang satu ditujukan untuk kakak korban dan satu lagi untuk orang tuanya.

Surat-surat tersebut berisi permintaan maaf kepada kakak dan orang tuanya. Abdul Rahman menjelaskan bahwa isi surat tersebut adalah permohonan maaf dari DG kepada kakak dan orang tuanya, layaknya seorang adik kepada kakaknya dan seorang anak kepada orang tuanya.

Sebelumnya, warga Cimahi dikejutkan dengan penemuan mayat seorang pria yang tergantung di Flyover Cimindi yang berada di perbatasan Kota Cimahi dan Kota Bandung, pada Jumat (28/6) pagi. Penemuan tersebut menjadi viral di media sosial setelah akun X @shittycircle mengunggah foto pria berhoodie dan celana hitam yang tergantung di tepi jembatan.

"Turut berduka untuk korban dan keluarga. Gemeter gue liatnya," tulis akun tersebut.

Di lokasi yang sama, ditemukan sebuah pesan tertulis di sepotong kardus yang diduga ditulis oleh korban. Pesan tersebut merupakan sebuah wasiat yang meminta untuk diantar ke rumah sakit yang berada di dekat lokasi.

"Tolong anterin ke RS Imanuel. Orang tua saya kerja di sana. AN Bpk XXXXX XXXXX & Ibu XXXXX XXXXXXX,” tulis wasiat pada kardus tersebut.

DG, guru honorer yang bunuh diri di Flyover Cimindi, dikenal humoris di sekolah. Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP Abdul Rahman, mengatakan bahwa korban tidak menunjukkan sikap aneh atau perubahan perilaku sebelum bunuh diri.

"Iya rutin tidak ada aneh-aneh tidak ada menunjukan perbedaan. Keterangan dari pihak sekolah orangnya humoris artinya tidak ramai gitulah, artinya friendly banget," ujar Rahman.

Korban juga dikenal bisa bermain alat musik dan memiliki grup band, sehingga dapat menghibur banyak orang.

Halaman:

Editor: Iswahyudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah