Yang Belum Bisa Berhaji Jangan Sedih, 7 Amalan Ini Pahalanya Setara Ibadah Haji Loh, Yuk Amalkan

29 Mei 2024, 07:10 WIB
Ilustrasi ibadah haji. /MCH 2024

PR JABAR – Musim haji telah tiba, calon jamaah dari Indonesia sudah mulai diterbangkan ke Arab Saudi, sebagian sudah mulai beribadah, dan sebagian lagi menunggu jadwal penerbangan.

Saat ini antrean haji di Indonesia cukup panjang, namun penambahan kuota dalam dua tahun terakhir cukup membantu memangkas lamanya antrean.

Selain, masih banyak juga saudara sesama muslim yang belum bisa mendaftarkan diri sebagai calon haji yang masuk daftar tunggu.

Baca Juga: Kemenag Evaluasi Penerbangan Haji Garuda Indonesia Buntut Kerap Terlambat Hingga 7 Jam

Namun demikian, bagi yang belum diberi kesempatan jangan bersedih, sebab banyak amalan yang pahalanya setara dengan mereka yang tengah atau sudah menjalankan ibadah haji di Kota Suci.

Sambil menunggu panggilan haji dari Allah, alangkah baiknya kita mengamalkan sejumlah ibadah berikut ini agar mendapatkan pahala yang sama besar dengan mereka yang telah berhaji.

Tujuh Amalan yang Pahalanya Setara Haji:

  1. Wudhu di rumah dan berangkat Salat Fardhu jamaah di masjid

Bagi yang ingin mendapatkan pahala setara ibadah haji bisa mulai menjalankan kebiasan ini, yakni saat waktu sholat tiba hendaknya wudu dari rumah dan langsung berangkat ke masjid untuk berjamaah sholat fardhu.

Terkait hal ini Rasulullah pernah bersabda: “Siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan shalat fardhu akan diberikan pahala ibadah haji. Sementara orang yang keluar rumah untuk mengerjakan shalat dhuha dan tidak ada tujuan lain selain itu, maka akan diberikan pahala Umrah,” (HR Abu Daud).

  1. Sholat Sunnah Isyroq di Masjid

Dilansir dari laman NU Onlie, Sholat Sunnah Isyroq (Syuruk) adalah sholat sunnah yang dikerjakan saat matahari terbit atau setelah terlewatnya waktu yang dilarang untuk sholat.

Di dalam bahasa fiqih, diperkirakan matahari naik satu atau dua tombak, sekitar 15 menit setelah matahari terbit.

Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang melaksanakan sholat Shubuh secara berjamaah lalu duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umrah”. Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna,”. (HR Tirmidzi)

  1. Hadir di Majelis Ilmu yang Digelar di Masjid

Ternyata hadir di acara-acara yang di dalam masjid yang berisi pembelajara atau keilmuan, pahalanya setara ibadah haji di Tanah Suci.

Tentang hal ini Rasulullah SAW pernah bersabda:

Dari riwayat Abu Umamah Rasulullah berkata: “Siapa yang berangkat ke masjid hanya untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya, diberikan pahala seperti pahala ibadah haji yang sempurna hajinya,” (HR At-Thabarani).

  1. Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Berbakti kepada kedua orang tua memang sangat istimewa di hadapan Allah SAW, dalam banyak ayat dan hadis Allah akan memberikan anugerah yang istimewa bagi ketaatan dan pengabdian kepada orang tua.

Karena itu, menurut Rasulullah pahala orang yang berbakti kepada orang tuanya akan diberikan pahala seperti pahalanya orang yang berhaji.

Hal itu sebagaimana termuat dalam Hadis dari Anas bin Malik RA Rasulullah berkata:

“Ada seseorang yang mendatangi Rasululah SAW dan ia sangat ingin pergi berjihad namun tidak mampu. Rasulullah SAW bertanya padanya apakah salah satu dari kedua orang tuanya masih hidup. Ia jawab, ibunya masih hidup,”.

Rasul pun berkata padanya: “Bertakwalah pada Allah dengan berbuat baik pada ibumu. Jika engkau berbuat baik padanya, maka statusnya adalah seperti berhaji, berumrah dan berjihad.” (HR. Ath-Thabrani).

  1. Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir Usai Sholat Fardhu

Siapa sangka, kebiasaan berzikir usai salat fardhu dengan membaca tasbih, tahmid dan takbir ternyata pahalanya setara dengan ibadah haji di Tanah Suci.

Bagi yang belum bisa berhaji, bisa menjalankan ini secara istiqomah setelah selesai sholat, sehingga akan dapat pahala setara haji setiap kali menjalankannya.

Hal ini  sebagaimana Hadis Nabi Muhamma SAW dari Abu Hurairah RA, beliau berkata:

“Ada orang-orang miskin datang menghadap Nabi SAW. Mereka berkata, orang-orang kaya itu pergi membawa derajat yang tinggi dan kenikmatan yang kekal. Mereka shalat sebagaimana kami shalat. Mereka puasa sebagaimana kami berpuasa. Namun mereka memiliki kelebihan harta sehingga bisa berhaji, berumrah, berjihad serta bersedekah,”.

Lantas Rasulullah SAW bersabda: “Maukah kalian aku ajarkan suatu amalan yang dengan amalan tersebut kalian akan mengejar orang yang mendahului kalian dan dengannya dapat terdepan dari orang yang setelah kalian. Dan tidak ada seorang pun yang lebih utama daripada kalian, kecuali orang yang melakukan hal yang sama seperti yang kalian lakukan. Kalian bertasbih, bertahmid, dan bertakbir di setiap akhir shalat sebanyak tiga puluh tiga kali.

Kami pun berselisih. Sebagian kami bertasbih tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh tiga kali, bertakbir tiga puluh empat kali. Aku pun kembali padanya. Nabi SAW bersabda, “Ucapkanlah subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar, sampai tiga puluh tiga kali,” (HR. Bukhari).

  1. Umrah di Bulan Ramadhan

Setiap tahunnya, umat Islam yang beribadah umrah di bulan Ramadan selalu membeludak, ternyata memang karena banyak keutamannya, termasuk pahalanya setara dengan beribadah haji.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

 “Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji,” (HR. Bukhari Muslim).

Dalam lafazh Muslim disebutkan,

 “Umrah pada bulan Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Muslim, no. 1256)

Dalam lafazh Bukhari yang lain disebutkan: “Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku,” (HR. Bukhari).

  1. Punya Tekad untuk Berhaji

Yang terakhir, amalan yang pahalanya setara dengan ibadah haji adalah orang yang memiliki tekad kuat untuk berhaji.

Bahkan, ulama berpendapat bahwa barang siapa yang punya uzur, namun bertekad kuat dan telah berusaha untuk melakukannya, maka dicatat pahalanya seperti berhaji.

Tekad yang dimaksud contohnya antara lain, ada yang sudah mendaftarkan diri berhaji, namun meninggal dunia sebelum keberangkatan, maka almarhum\almarhumah dicatat mendapat pahala seperti telah beribadah haji.

Namun, walaupun pahala amalannya setara orang yang berhaji, namun bukan berarti syariat hajinya gugur. ***

Editor: Kalil A Jenar

Sumber: baznas.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler