Banyak Hoaks Bertebaran di Tahun Politik 2024, Ternyata Ini Dugaan Kuat Produsen dan Distributornya

- 22 Desember 2023, 21:14 WIB
Ilustrasi konten hoaks yang diturunkan Kominfo
Ilustrasi konten hoaks yang diturunkan Kominfo /geralt/Pixabay

PR Jabar - Produksi hoaks di media sosial semakin hari dirasa semakin meningkat menjelang Pemilu 2024.

Meski hoaks ini kerap diperbincangkan di seluruh lapisan masyarakat, namun, tak pernah ada yang mengungkap darimana dan siapa yang memproduksi kabar bohong tersebut selama ini.

Masifnya penyebaran hoaks yang terjadi saat ini, mau tidak mau memaksa kita semua untuk turut andil dalam melakukan sosialisasi gerakan anti hoaks termasuk para parpol peserta pemilu dan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tak mudah percaya dengan isu-isu yang beredar, serta membiasakan untuk memverifikasi setiap informasi yang ada.

Baca Juga: DEBAT CAWAPRES, Mahfud MD Akui Pemerintah Belum Bisa Tuntaskan Masalah Pinjol Hingga Saat ini

Menanggapi hal tersebut, akademisi yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menyebutkan bahwa justru parpol lah yang diprediksi menjadi produsen konten-konten hoaks.

Menurutnya, hoaks yang diproduksi tersebut bertujuan untuk menarik simpati bahkan memprovokasi pala pemilih pemula di pemilu saat ini.

"Justru Parpol diprediksi menjadi produsen hoaks dalam Pemilu, sejauh ini tidak ada satupun parpol di Indonesia yang punya tim riset serta analis sosial yang cukup berpengaruh, sehingga mereka akan kesulitan mempertahankan pemilih tetapnya, karena kesulitan itulah hoaks menjadi bagian dari upaya menarik simpati dan memprovokasi pemilih baru," ungkapnya saat dihubungi PR Jabar melalui pesan singkat Whatsapp.

Maka dari itu, menurut Dedi, parpol bukanlah elemen yang bisa menangkal atau mengendalikan hoaks, lantaran dugaan kuat menurut Dedi hoaks politis lebih banyak lahir dari mereka sendiri

"Dengan kondisi itu, jelas Parpol tidak bisa dan tidak mampu mengendalikan hoaks, karena sumber hoaks politis lebih banyak dari mereka sendiri," pungkasnya.

Baca Juga: Hoaks Bisa Membentuk Pola Pikir yang Salah di Masyarakat, Semua Pihak Harus Melakukan Langkah Antisipasi

Dengan tegas juga Dedi menyebutkan bahwa dengan banyaknya hoaks yang beredar di tahun pokitik saat ini baik yang mengandung unsur Sara, ujaran kebencian ataupun salaing menjatuhkan satu sama lain merupakan kondisi kelam perpolitikan di Indonesia.

"Hoaks ini menjadi penanda bahwa iklim politik kita sedang dalam masa kelam, terlalu banyak polusi," tutur Dedi.

Dengan kondisi seperti ini, Dedi berharap agar masyarakat bersikap kritis dan tidak mudah percaya dengan segala informasi yang diterima terutama di media sosial terlebih dengan isu-isu yang condongbmengarah kepada saling menjatuhkan.

"Memang sulit mencerna isu hoaks, ini menjadi tanggungjawab semua pihak, masyarakat seharusnya tidak mudah percaya dengan informasi yang ada di media, utamanya media sosial, utamanya lagi jika isu tersebut miliki nuansa menjatuhkan pihak tertent," tutupnya.***

Baca Juga: Pelatih Persib Bojan Hodak Sambut Jeda Liga 1: Mirip Kompetisi di Eropa

Editor: Rian S. Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah