Ratusan Pengungsi Rohingya Terdampar di Kepulauan Andaman, Prabowo: Itu Masalah Dunia, Utamakan Rakyat Sendiri

- 26 Desember 2023, 22:40 WIB
Potret Pengungsi Rohingya.
Potret Pengungsi Rohingya. /Pikiran Rakyat

PR JABAR - Ratusan pengungsi etnis Rohingya dilaporkan terdampak di dekat Kepulauan Andaman dan Nikobar, yakni sebuah kepulauan yang membentang di Teluk Benggala, terletak di antara India di barat dan Myanmar di utara dan timur.

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengatakan bahwa sekelompok 185 Rohingya, kebanyakan wanita dan anak-anak, sangat membutuhkan penyelamatan setelah terdampar di dekat Kepulauan Andaman dan Nikobar.

Dikutip PR Jabar dari Malaysia Sun, Selasa malam, 26 Desember 2023, Rohingya melarikan diri dari kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak di Bangladesh, di mana mereka mencari perlindungan setelah melarikan diri dari tanah air mereka di Myanmar.

Lebih dari 750.000 Rohingya harus melarikan diri dari Myanmar pada 2017 setelah militer melancarkan tindakan keras terhadap minoritas Muslim, membakar rumah dan properti mereka.

AS menuduh militer melakukan genosida terhadap orang-orang Rohingya, dan kasus genosida terhadap Myanmar sedang disidangkan di pengadilan tertinggi PBB.

Menurut PBB, setidaknya satu penumpang kapal telah meninggal, dengan selusin lainnya dalam "kondisi kritis."

"Banyak lagi yang bisa mati di bawah pengawasan banyak negara pantai tanpa penyelamatan dan pendaratan tepat waktu ke tempat aman terdekat," kata Badan Pengungsi PBB (UNHCR). "Ini adalah situasi putus asa."

Penolakan di Indonesia

Sementara itu, penolakan pengungsi etnis Rohingya baru-baru ini terjadi di Aceh akibat prilaku mereka yang dinilai tidak baik. Di sisi lain, kehadiran mereka pun menimbulkan kecemburuan sosial dari masyarakat tanah air.

Merespons pengungsi Rohingya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan penanganannya memerlukan langkah integralistik sehingga perlu dilakukan koordinasi dengan badan-badan internasional.

"Kita koordinasikan dengan badan-badan internasional, dengan PBB dan sebagainya," kata Prabowo Subianto saat berkunjung ke Banda Aceh, Selasa, 26 Desember 2023.

Dikutip dari Antara, menurut Prabowo, Rohingya merupakan masalah dunia atau menyangkut beberapa negara. Dengan begitu, Indonesia harus mendekatinya dengan sikap dan pendekatan yang integralistik.

Namun Prabowo menyatakan, langkah yang paling diutamakan adalah kepentingan rakyat Indonesia sendiri. Pasalnya, saat ini masih banyak rakyat di Nusantara yang hidupnya susah.

Dengan begitu, Prabowo menilai, tidak begitu adil jika menerima semua pengungsi itu dan menjadi beban, walaupun dari segi kemanusiaan Indonesia memiliki rasa solidaritas ingin membantu dan sebagainya.

“Tidak fair kalau kita harus menerima semua pengungsi (Rohingya) itu menjadi beban kita, walaupun dari segi kemanusiaan kita punya rasa solidaritas ingin membantu. Kita harus mengutamakan kepentingan rakyat kita sendiri dan nasional kita, masih banyak rakyat kita yang hidupnya masih susah,” ucapnya.

Untuk diketahui, dalam kurun waktu dua bulan terakhir Aceh secara berulang terus didatangi para pengungsi Rohingya yang tersebar di beberapa daerah di Aceh.

Berdasarkan data terakhir, jumlah pengungsi Rohingya di Aceh sampai dengan hari ini sudah mencapai lebih kurang 1.684 orang, tersebar di Kabupaten Pidie, Kota Lhokseumawe Sabang dan Kota Banda Aceh.***

Editor: H. D. Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah