Gibran Terpaksa Bocorkan Bahan Debat Capres: Sebenarnya Saya Belum Boleh Menjelaskan Ini

- 4 Januari 2024, 16:51 WIB
Gibran Rakabuming Raka saat memberikan pengarahan pada acara Konsolidasi Publik Rancangan Awal RPJPD Kota Surakarta 2025-2045 di Hotel Solo Paragon, Jawa Tengah, Kamis, 4 Januari 2024.
Gibran Rakabuming Raka saat memberikan pengarahan pada acara Konsolidasi Publik Rancangan Awal RPJPD Kota Surakarta 2025-2045 di Hotel Solo Paragon, Jawa Tengah, Kamis, 4 Januari 2024. /Tangkapan layar/



PR JABAR - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka terpaksa membocorkan bahan Debat Capres Keempat saat memberikan pengarahan pada acara Konsolidasi Publik Rancangan Awal RPJPD Kota Surakarta 2025-2045 di Hotel Solo Paragon, Jawa Tengah, Kamis, 4 Januari 2024.

Debat keempat akan dilaksanakan pada Minggu, 21 Januari 2024, untuk cawapres dengan tema Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa.

"Tadi sempat disingung Smart Farming yah. Sebenarnya saya enggak boleh menjelaskan ini, ini saya simpan untuk bahan debat 3 minggu lagi, tapi enggak apa-apa," ucap Gibran.

Dalam kesempatan itu, Gibran mengungkapkan bahwa wilayah Solo tidak mempunyai lahan untuk pertanian. Sementara yang memiliki lahan adalah daerah sekitar Solo. "Kiri kanan kita yang punya lahan," ujarnya.

Namun demikian, Solo memiliki banyak anak muda yang berlimpah. Anak-anak muda saat ini kurang tertarik pada bidang pertanian. "Nah kita pengen, mengisi kekosongan itu dengan Smart famarming. Mungkin kalau yang namanya urban farming dan lainnya itu sudah ada ya," katanya.

"Kita pengen apa hal-hal yang melibatkan banyak anak-anak muda smart farming," ujarnya.

Gibran pun menyinggung soal pengecekan masalah PH tanah, penggunaan drone, penggunaan aplikasi-aplikasi yang nanti bisa memprediksi perubahan iklim dan
lain-lain.

Baca Juga: Oknum Bantuan Satpol PP Garut Viral Nyatakan Dukungan ke Gibran di Pilpres 2024, PJ Gubernur : Sanksi Tegas!

"Jadi nanti anak-anak Solo mainnya di situ karena kita tidak punya lahan dan juga dari pedaringan kita punya RMU, rice milling unit (alat penggilingan padi, red) ini harus dimanfaatkan juga. Jadi meski tidak punya lahan, kita masih punya kesempatan di situ," ujarnya.

Ia berharap agar anak-anak muda di Solo bisa menyumbangkan ide kreatif dan inovasi-inovasinya.

Gibran juga berharap agar instansi terkait dengan melibatkan kaum muda bisa mulai menerapkan smart farming atau pertanian berbasis digital.

"Kami ingin Dispangtan (Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan) Kota Surakarta, Technopark, BRIDA (Badan Riset dan Inovasi Daerah) coba ke depan fokus smart farming," katanya.

Upaya tersebut juga perlu melibatkan perguruan tinggi setempat, diantaranya UNS, UMS, dan Unisri.

Ia mengatakan pada penerapan tersebut, bisa dengan memanfaatkan internet of things (IoT) untuk mengecek ph tanah, mekanisasi, dan pemanfaatan drone untuk menyemprot pestisida.

Baca Juga: Meski Kakak Kandung, Kaesang Pangarep Ragu Gibran Rakabuming Bisa Lakukan Hal Ini

Menurut dia, langkah tersebut sekaligus untuk memanfaatkan bonus demografi.

"Solo itu kan tidak punya lahan, sedangkan kiri kanan kita punya lahan. Kita punya anak muda yang banyak, yang mungkin sekarang belum tertarik di bidang pertanian. Kami ingin isi kekosongan itu dengan smart farming, melibatkan anak muda lewat smart farming," katanya.

Dengan langkah awal tersebut, ia ingin ke depan Solo bisa menjadi pusat riset dan pelatihan.

"Intinya kami ingin banyak anak muda terlibat, meski Solo tidak punya lahan pertanian, tidak punya sumber air, kita harus sumbangkan pemikiran kita, jadi pusat riset, pelatihan. Jangan sampai Technopark mangkrak, cuma jadi tempat karantina COVID-19," katanya.***

Editor: H. D. Aditya

Sumber: Youtube Berita Surakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah