PR JABAR- Mungkin sering kali kita mendengar fenomena pada tanggal 29 Februari kerap terjadi setiap 4 tahun sekali, bahkan terdengar oleh kita semua, bahwa fenomena itulah disebut sebagai hari tahun kabisat.
Kabisat berasal dari serapan bahasa arab yaitu kabisah yang artinya melompat. Tahun kabisat atau ‘Leape Year’ selalu diidentikkan dengan katak sebagai simbolnya.
Lalu kenapa tanggal 29 Februari hanya terjadi setiap 4 tahun sekali ? itu semua karena jumlah hari dalam 1 tahun 365 hari. Namun, jumlah hari dalam 1 tahun tidaklah sama berjumlah 365 hari.
Baca Juga: Kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Jumat Besok Jokowi Kunjungi Korban Gempa Kabupaten Sumedang
Bumi mengelilingi matahari dalam setahun membutuhkan 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik. Kelebihan jam inilah yang menjadikan genap satu hari setiap 4 tahun sekali.
Lalu, kenapa lebih 1 hari itu terjadi di tanggal 29 Februari ? itu semua karena pada dahulu kala Februari merupakan bulan terakhir dan Maret adalah bulan pertama.
Awalnya, Februari terdiri dari 29 hari dan berjumlah 30 hari di tahun kabisat yang menyebabkan bulan Februari hanya memiliki 28 hari.
Baca Juga: Menteri PUPR Pastikan Waduk Jatigede hingga Bendungan Sadawarna Dipastikan Tidak Terdampak
Pada saat Julius Caesar turun tahta kerajaan dan digantikan oleh August Caesar, ia sengaja untuk mengambil satu hari dari bulan Februari yang ditambahkan pada bulan Agustus menimbulkan namanya, sehingga bulan Agustus berjumlah 30 hari.