PR JABAR – Banyak yang disinggung Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Megawati Soekarno Putri saat pidato peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) partai berlambang kepala banteng, salahsatunya kasus di Boyolali.
Yang dimaksud Megawati terkait kasus Boyolali adalah aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh sejumlah oknum TNI terhadap simpatisan PDI Perjuangan dan diduga gara-gara knalpot brong.
Di hadapan para undangan, jajaran pengurus dan kader PDI Perjuangan, Megawati mengingatkan kepada TNI, Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus menjaga prinsip netralitas jelang pesta demokrasi.
Megawati menyebut kasus yang terjadi di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah yang membuat pendukung Ganjar-Mahfud dipukuli hingga bonyok.
“Ketika kasus Boyolali, saya sampai mikir sebenarnya apa yang ada di dalam hati dan pikiran mereka, kok enak saja rakyat kok dibegituin, aduh sampai bonyok gitu saya lihat,” ungkap Presiden kelima RI itu, Rabu 10 Januari 2023.
Megawati juga mengingatkan bahwa TNI, Polri dan ASN digaji dari pajak yang disetorkan rakyat kepada negara melalui pajak dan lainnya.
“Eling loh TNI sama Polri eling, mereka itu kan jadi itu kan gratis loh, dibayar oleh ngara, negara tuh dari mana bayarannya, ya dari rakyat lah, yang ngumpulin patuh bayar pajak dan lain sebagaimnya,” lanjut Megawati penuh semangat.
Lebih lanjut Megawati menyampaikan bahwa semua aparatur institusi negara tersebut adalah abdi negara.