Network
PR JABAR - Penjabat (Pj) Wali Kota Banjar, Hj. Ida Wahida Hidayati, kembali menyuarakan pemilu damai dan kondusif selama tahapan Pemilu 2024 di Kota Banjar. Bersamaan itu, Pj Wali Kota Banjar yang memiliki anak caleg di Jabar ini berbagi tips meraih kemenangan Pemilu 2024.
Pernyataan tegas mantan Sekretaris Sekretariat DPRD Provinsi Jabar ini terungkap saat acara Silaturahmi Forkopimda dengan Ketua Partai Politik dan Calon Anggota Legislatif pada Pemilu 2024 Tingkat Kota Banjar di Aula Somahna Bagja Dibuana Kantor Sekretariat Daerah Kota Banjar, Kamis (01/02/2024).
" Melalui silaturahmi dengan pimpinan parpol dan caleg DPRD Kota Banjar ini mampu menyamakan persepsi.
Semua tahapan Pemilu 2024 di Kota Banjar diharapkan berjalan damai, lancar dan tetap kondusif," ucap PJ.Wali Kota Banjar yang masih menjabat Kadinsos Jabar selama ini.
Berbekal pengalaman saat menjabat sebagai Sekretaris DPRD Jabar, diakui Hj. Ida Wahida, dirinya merasa dekat dengan seluruh anggota DPRD Jabar yang berbeda partai politik tingkat Jabar selama ini.
" Saya tugas di lingkungan DPRD Provinsi Jabar hampir 4 tahun, ini sebelum menjabat Kadinsos Jabar. Tentunya, saya menjadi tahu dunia politik dan anggota DPRD Jabar. Kendati itu, saya sebagai ASN tetap netral sekarang ini ," ucap Hj.Ida.
Berbekal pengalaman di lingkungan DPRD Jabar dan sempat menjadi aktivis dulu, pada kesempatan itu, Pj Wali Kota Banjar, mau berbagi tips agar Caleg yang berstatus baru daftar atau caleg yang berulang kali kalah, meraih kemenangan dan duduk di legislatif pada Pemilu 2024.
Dijelaskan dia, Tips meraih kemenangan untuk yang baru menjadi caleg, diantaranya diharuskan mau belajar kepada para senior yang selalu menang Pileg selama ini.
" Misal, ini hadir Pak Ketua DPRD (Dadang R Kalyubi) sampai tiga periode. Kemudian, ini ada hadir Pak Nana Suryana dulu itu sampai dua periode menjadi anggota DPRD Banjar. Diyakini kemenangan ini, berawal kemampuan komunikasi dan memelihara suara pendukungnya selama menjabat, kuncinya itu ," ucap Hj.Ida.
Menurutnya, resep incumbent mampu memelihara suara dan memiliki konstituen militan, ini menjadi kunci kemenangan yang berulang kali setiap Pileg.
" Sebelum Pemilu dan setelah Pemilu, konstituen itu dipelihara. Setelah jadi itu jangan sampai lupa diri dan melakukan janji palsu. Tetapi, diharuskan ada karya yang nyata. Misal, berbentuk kemampuan merealisasikan janji kampanye, disampaikan kembali saat reses, kemudian mampu diaplikasikan saat musrenbang, sampai terealisasi berbentuk program nyata yang dirasakan masyarakat, sesuai aspirasi masyarakat itu ," ucapnya.
