Debat Capres Kelima Banyak Sependapat, Aktivis Dakwah: Sepertinya 3 Paslon Nanti Duduk Bareng Dalam Kabinet

- 4 Februari 2024, 21:02 WIB
Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo dalam debat capres pada Minggu, 4 Februari 2024.
Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo dalam debat capres pada Minggu, 4 Februari 2024. /Antara/M Risyal Hidayat/

PR JABAR - Berbeda dengan debat calon presiden (Capres) sebelumnya, kali ini sejumlah capres tampak lebih 'menahan diri' dan banyak pernyataan serupa. Namun debat capres kelima ini masih berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu, 4 Februari 2024.

Debat kelima Pilpres 2024 yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini menjadi debat terakhir atau pamungkas bagi para Capres.

Pada acara debat ini, KPU telah menunjuk pembawa acara berita Andromeda Mercury dan Dwi Anggia sebagai moderator.

Debat capres terakhir ini mengusung tema debat terkahir kali ini yakni Kesejahteraan Sosial, Pembangunan SDM dan Inklusi, dengan sub tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, kesejahteraan sosial dan inklusi.

Salah seorang aktivis Dakwah, Ustadz Hilmi Firdausi menilai debat kali ini banyak hal yang sependapat. Sehingga ia mempertanyakan jika Pilpres usai maka siapa pihak yang bakal menjadi oposisi.

"Kalau ngelihat debat kayak malam ini yg banyak sependapatnya, sepertinya 3 paslon nanti akan duduk bareng dlm satu kabinet. Terus oposisinya siapa ?," ujar Hilmi Firdausi melalui akun X @Hilmi28, Minggu, 4 Februari 2024.

Salah satu hal yang sependapat dari para capres antara lain soal kemungkinan pembentukan Kementerian Kebudayaan.

Anies Baswedan mengatakan kekayaan di Indonesia adalah kebudayaannya dan kebudayaan bukan satu sektor pembangunan. Tapi justru pembangunan ini tujuannya untuk membangun kebudayaan.

"Jadi yang harus dikerjakan pemerintah itu adalah membangun ekosistem yang sehat, sehingga para budayawan bisa memunculkan ekspresinya," kata Anies.

"Dan budaya itu bukan hanya dirawat, kalau dirawat itu seakan hanya masa lalunya saja, budaya itu harus dikembangkan, sehingga terus menerus berkembang," lanjutnya.

"Karena itu kami melihat, perlu dibentuk kementerian kebudayaan, yang nantinya akan menjadi penyalur sumber daya dari negara untuk diberikan kepada kalangan budayawan agar mereka tumbuh berkembang membangun karya-karya untuk Indonesia," tandas Anies.

Merespons hal tersebut, Prabowo menilai pernyataan tersebut masuk akal sehingga ia bisa menerimanya.

"Kita harus memberi ruang, untuk inisiatif, inovasi dan kreativitas, tapi jelas pemerintah harus tidak ragu-ragu dan berani untuk turun tangan," katanya.

Langkah itu antara lain diantaranya menjaga situs, membantu museum, dan membantu istana sultan yang sudah mau roboh. "Ini harus kita bantu, ini warisan budaya, warisan sejarah kita, hal-hal seperti itu harus kita perhatikan," katanya.

"Saya juga setuju itu, kalau saya jadi presiden, memikirkan kementerian kebudayaan. Kalau ide yang baik saya bisa terima dan saya dukung," tandasnya.

Tak hanya itu, mereka pun sepakat terkait aktivis tenaga migran yang harus didorong agar lebih aktif.***

Editor: H. D. Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah