Gedung IKALUIN Jakarta Diresmikan, Kang Ace: Bukan Hanya Wadah Silaturahmi tapi Jadi Karier Center

- 26 Mei 2024, 16:52 WIB
Ketum Umum IKALUIN Jakarta, TB Ace Hasan Syadzily menghadiri Gedung Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri (IKALUIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Minggu, 26 Mei 2024./ist
Ketum Umum IKALUIN Jakarta, TB Ace Hasan Syadzily menghadiri Gedung Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri (IKALUIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Minggu, 26 Mei 2024./ist /

Baca Juga: Jamnas LPBI NU di Situ Cisanti Bandung Ditutup, Kang Ace: Tunaikan Tugas sebagai Khalifah Fil Ard

"Karena itu, saya atas nama Ketua Alumni UIN Jakarta mohon kiranya Prof Abu Rokhmad mewakili Menteri Agama meresmikan gedung ini," papar Kang Ace.

Dunia Kerja

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Asep Saepudin Jahar mengatakan, penilaian utama perguruan tinggi adalah bagaimana alumni bisa berkontribusi dalam dunia kerja.

"Jadi gedung ini, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada Kang Ace yang berinisiasi betul, berupaya, sampai dititipkan anggaran dari Kemenag untuk membangun gedung Alumni UIN Jakarta ini," kata Rektor UIN Syarif Hidayatullah.

Plt Dirjen Pendis Kemenag, Prof Abu Rokhmad menambahkan, Kemenag mengikuti kick off meeting bertema Peta Jalan Pendidikan menuju Indonesia Emas 2045 yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Kami (Kemenag) hadir bersama Kemendikbud, sayap kanan dan kiri pengelola pendidikan di Indonesia. Berbicara tentang pendidikan, kita selalu bicara tentang salah satunya adalah mutu, kualitas. Di Komisi VIII DPR sering disampaikan, mutu pendidikan kita dari berbagai sisi masih berada di level harus ditingkatkan," terang Plt Dirjen Pendis Kemenag.

Baca Juga: Bobotoh PERSIB Terancam Dipulangkan dari Stadion Saat Final Liga 1 Lawan Madura United Hari Ini

Yang selalu didiskusikan, ujar Prof Abu Rokhmad, yakni kesetaraan dalam perlakuan dan penganggaran. Omong kosong, dua sayap ini, ibarat burung, pendidikan di Indonesia tidak akan terbang tinggi kalau sayap Kemenag dan Kemendikbud tidak sama-sama kuat.

"Untuk menopang tubuh pendidikan nasional kita dibutuhkan sayap yang kuat. Tidak mungkin satu saya saja yang dibutuhkan. Karena hanya satu saya saja, sayap kanan, mungkin bisa terbang, tapi tidak setinggi kalau dua sayap ini sama-sama kuat, sehat, dan mampu mengepak dengan tenaga yang full," jelas Prof Abu.

Tahun ini, tutur Plt Dirjen Pendis, Indonesia memiliki presiden baru. Titipkan secara historis selesaikan diskusi mengapa pendidikan di Indonesia dikelola oleh dua kementerian. Tidak penting mempersoalkan siap dan atapnya apa.

Halaman:

Editor: Lucky ML


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah