Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ خَيْرٌ لِأَنْفُسِهِمْ إِنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ لِيَزْدَادُوا إِثْمًا وَلَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ
"Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan" (QS Ali-Imran: 178).
Definisi dan Penjelasan Istidraj
Istidraj berasal dari kata إستدرج (istadraja) yang berarti peningkatan secara bertahap atau perlahan. Secara istilah, istidraj adalah pemberian nikmat materi yang semakin bertambah, namun kenikmatan batin semakin berkurang. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه و سلم قَالَ: إِذَا رَأَيْتَ اللّٰهَ يُعْطِى الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ. ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللّٰهِ صلى الله عليه وسلم (فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
"Dari Uqbah ibn Amir, Nabi SAW bersabda: 'Jika kamu melihat Allah memberikan kemewahan dunia kepada hamba-Nya yang suka melanggar perintah-Nya, maka itulah yang disebut istidraj.'" (HR. Ahmad).
Buya Hamka menjelaskan dalam Tafsir Al-Azhar bahwa istidraj adalah proses dikeluarkan dari jalan kebenaran tanpa disadari, seperti yang dialami oleh Fir'aun dan Qarun.
Contoh Istidraj dalam Sejarah
Fir'aun, yang diberikan kekuasaan namun tetap angkuh, akhirnya ditenggelamkan Allah SWT. Begitu juga Qarun, yang pada awalnya miskin kemudian menjadi kaya raya, namun kemudian dibinasakan karena kelalaiannya. Allah SWT mengingatkan: