"Dari gerakan suara atau data-data yang diambil bisa terdeteksi mana berita yang palsu atau tidak," ucap Aditya.
Dengan teknologi tersebut, lanjut Aditya, pemerintah dapat dengan mudah menyaring informasi yang berkeliaran di media sosial.
Pemerintah juga dinilai harus mengikuti perkembangan teknologi guna mendeteksi modus lain yang mungkin akan lebih moderen dari teknologi AI.
Dengan upaya-upaya tersebut, Aditya yakin penyebar berita yang menyesatkan oleh teknologi AI selama masa pilkada akan dapat diminimalisasi.***