Network
PR JABAR - Novak Djokovic harus melepas singgasananya di Australia Terbuka lantaran disingkirkan Jannik Sinner saat semifinal. Dia menyebut itu sebagai laga terburuknya di Grand Slam sepanjang karier.
Djokovic semula diprediksi akan mampu memenangi Australia Terbuka 2024 karena berstatus juara bertahan. Petenis asal Serbia itu juga punya banyak pengalaman di Grand Slam dengan 24 gelar dan termasuk spesialis lapangan keras.
Baca Juga: Ayase Ueda Prediksi Timnas Indonesia Bakal Tampil Mengerikan Dimasa Depan dan Patut Diperhitungkan
Khusus di Australia Terbuka saja Djokovic sudah 10 kali berkuasa, termasuk musim lalu. Lebih lanjut, dia belum terbendung sejak laga pertama hingga perempat final. Namun, tanpa diduga Sinner justru bisa menjegalnya.
Djokovic harus kehilangan gelar lantaran tumbang 6-1, 6-2, 6-7(6/8), 6-3 dari Sinner asal Italia, Jumat (26/1/2024). Ini sekaligus menyudahi rekor 33 kemenangan beruntunnya di Melbourne Park.
Tidak ada yang mengira sosok berjuluk The Djoker itu tampil buruk. Pasalnya, dia melakukan 54 unforced errors dan gagal menciptakan break point.
"Dia (Sinner) pantas berada di final (Australia Terbuka 2024). Dia mengungguli saya sepenuhnya hari ini," kata Djokovic, dilansir AFP.
Djokovic mengaku terkejut dengan level performanya saat melawan Sinner yang merupakan unggulan keempat di Rod Laver Arena. Sebab, dia belum pernah kalah di semifinal sebelumnya.
"Saya terkejut dengan level permainan, dalam artian yang buruk. Tidak banyak yang saya lakukan dengan benar di dua set pertama," ucap Djokovic.
"Saya rasa ini adalah salah satu pertandingan Grand Slam terburuk yang pernah saya mainkan. Setidaknya itu yang saya ingat," lanjutnya.
Djokovic mengatakan performanya di Australia Terbuka tahun ini berada di bawah standar. Padahal, dia belum pernah kalah sejak 2018.
