Liburan ke Jakarta? Coba 5 Kuliner Khas Betawi Ini, Mulai dari Kerak Telor Hingga Kue Pancong

27 Desember 2023, 13:54 WIB
Ilustrasi. 5 Kuliner Khas Betawi, Salah Satunya Kerak Telor. /Tangkapan layar website kemlu.go.id/

 

PR JABAR - Kuliner Betawi adalah warisan kaya dan beragam dari budaya Betawi, yang merupakan perpaduan unik dari berbagai suku, agama, dan tradisi yang menghuni Ibukota Jakarta. Dengan cita rasa yang khas dan beragam bahan baku lokal, kuliner Betawi mampu menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. 

Saat ini kuliner Betawi juga tidak hanya ditemukan di Jakarta, namun bisa dijumpai juga di kota lain, seperti Bandung. Kerak telor dan kue pancong adalah dua contoh makanan khas Betawi yang bisa dinikmati di Kota Kembang.

Jika kamu sedang pergi berlibur ke Jakarta, cobalah menikmati kuliner khas Betawi. Berikut adalah beberapa hidangan khas yang menjadi kebanggan kuliner Betawi yang dikutip dari Buku Kuliner Khas Betawi cetakan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta:

1. Kerak Telor

Kuliner khas Betawi ini merupakan makanan tradisional yang sangat populer, tak hanya di daerah asalnya, tetapi juga di kota lain.Di beberapa kota, seperti di Bandung, banyak sekali pedagang yang menjual kerak telor. Meskipun dijajakan di Kota Kembang, namun makanan tradisional satu ini tak hilang kekhasan dari Betawinya.

Kabarnya, sejak zaman penjajahan Belanda kudapan ini telah tercipta. Konon, Kerak Telor yang memang dibuat pertama kali oleh masyarakat Betawi, tercipta karena faktor ketidaksengajaan. Yaitu ketika masyarakat Betawi sedang memanfaatkan buah kelapa yang jumlahnya banyak, dengan mencoba mengolahnya untuk dijadikan sebagai bahan dasar pembuat berbagai macam makanan, hingga akhirnya terciptalah Kerak Telor. 

Setelah Kerak Telor tercipta, tak disangka-sangka ternyata banyak orang yang menyukainya, bahkan kudapan ini menjadi salah satu makanan favorit para kaum elit yang ada di Jakarta. Kemudian, masyarakat Betawi baru mulai berani menjual Kerak Telor ke pasaran sekitar tahun 1970-an. Harga jual Kerak Telor terbilang cukup terjangkau, sehingga akhirnya semua kalangan masyarakat dapat menikmati dan menyukai kuliner khas ibukota ini.

Hidangan ini terbuat dari campuran beras ketan, telur ayam, ebi (udang kecil yang dijemur), dan bumbu-bumbu rempah. Semua bahan ini kemudian dipanggang hingga menghasilkan lapisan luar yang renyah dan kaya akan cita rasa.

Baca Juga: 6 Tempat Sarapan di Bandung dari Legendaris hingga yang Paling Hits, Nomor 3 Siap-siap Antri!

2. Kue Pancong

Jajanan khas Betawi yang sudah ada sejak jaman dulu dan keberadaannya masih eksis hingga kini salah satunya adalah Kue Pancong. Kue yang berbentuk setengah lingkaran ini cukup populer, tak hanya di Betawi, begitu juga di daerah lain namun dengan nama yang berbeda.

Misalnya, di Bandung kue ini disebut Bandros, lalu di Yogyakarta kue ini disebut Serabi Rangin, sedangkan di Bali dikenal dengan nama Haluman. Namun konon, asal muasal kue ini memang berasal dari daerah Jakarta. 

Istilah Pancong sendiri banyak yang menyebutkan berasal dari bahasa Betawi, yang merupakan singkatan dari "pantatnya dicongkel". Yang mana hal tersebut berasal dari proses pembuatannya, ketika kuenya sudah matang dan siap diangkat dari cetakan, alat bantu yang digunakan adalah berupa tongkat yang terbuat dari besi yang ujungnya berbentuk seperti kail untuk mencongkel kuenya. 

Kue Pancong memiliki citarasa asin dan gurih, karena bahan dasar yang digunakan untuk membuat adonan kue Pancong antara lain santan, tepung beras, kelapa, dan garam. Untuk menambah kenikmatan saat menyantap kue Pancong dapat juga diberi taburan gula pasir diatasnya, rasa asin dan manis tersebut menjadi kombinasi yang sempurna. 

3. Es Selendang Mayang

Es Selendang Mayang adalah minuman khas Betawi yang terdiri dari dua lapisan es, sirup, dan kelapa parut. Nama "Selendang Mayang" diambil dari ragam warna sirup yang digunakan, menciptakan tampilan warna-warni seperti selendang. Sedangkan istilah 'mayang' memiliki arti manis dan kenyal. Minuman ini tidak hanya menyegarkan, tetapi juga memberikan pengalaman visual yang menarik.

Minuman tradisional yang berasal dari Betawi ini sudah mulai langka keberadaannya, padahal minuman ini sudah mulai populer sejak tahun 1940-an. Kendati demikian, kuliner khas Betawi ini persebaran penjualnya masih dapat ditemukan di daerah Petak Sembilan, Palmerah, Kampung Setu Babakan, Kampung Condet, Kawasan Kota Tua, dan lain sebagainya. 

4. Bir Pletok

Bir Pletok adalah minuman tradisional khas Betawi yang memiliki keunikan tersendiri. Minuman ini terbuat dari campuran berbagai bahan alami yang memberikan cita rasa yang unik dan segar. Bir Pletok biasanya disajikan dalam gelas atau cangkir, dan bisa ditambahkan es batu untuk memberikan sensasi kesegaran yang lebih, sehingga cocok untuk diminum sebagai penyejuk di tengah cuaca panas.

Meskipun namanya seperti mengandung alkohol karena disebut “bir”, aslinya minuman tidak mengandung alkohol sama sekali. Justru, minuman khas Betawi ini memiliki kombinasi rasa hangat dari jahe, kelezatan dari gula aren, dan sentuhan pedas dari cabe rawit yang memberikan karakteristik unik.

Selain menjadi minuman yang menyegarkan, Bir Pletok juga memiliki nilai tradisional dan historis karena merupakan bagian dari warisan kuliner Betawi. Minuman ini sering ditemui di acara-acara tradisional, pesta pernikahan, atau acara keagamaan di Jakarta dan sekitarnya. Keberadaan Bir Pletok menjadi salah satu bukti kelestarian budaya dan tradisi kuliner di Indonesia.

Baca Juga: Wisata Alam yang Lagi Hits di Kuningan, Liburan ke Telaga Biru Cicerem, Berikut Harga Tiketnya

5. Soto Betawi

Soto Betawi adalah hidangan sup khas Betawi yang terkenal dengan kuah santannya yang gurih dan kental. Dalam satu mangkuk Soto Betawi, kita akan menemukan daging sapi, ginjal, dan paru yang dimasak hingga empuk, serta tambahan kentang, tomat, dan bihun. Kelezatan Soto Betawi semakin lengkap dengan rempah-rempah seperti serai, jahe, dan kapulaga yang memberikan aroma khas.

Dibanding soto lainnya, Soto Betawi memiliki rasa yang lebih asin. Di samping itu, perpaduan santan pada kuahnya, menambah nuansa kuah yang creamy dan gurih. Tentu saja, Soto Betawi akan sangat nikmat saat disantap dengan nasi hangat, kentang goreng, sambal, lemon dan acar segar. Soto Betawi adalah pilihan yang tepat untuk disantap saat makan siang. 

Kuliner Betawi adalah cerminan keberagaman dan keragaman budaya di Indonesia. Dalam setiap hidangan, terdapat sejarah dan nilai-nilai yang terjalin erat dengan masyarakat Betawi. Meskipun Jakarta terus berkembang sebagai pusat modernisasi, kuliner Betawi tetap menjadi jembatan yang menghubungkan generasi, melestarikan warisan leluhur, dan menyatukan orang-orang dalam kehangatan cita rasa tradisional.****

Editor: Mayangmoy

Tags

Terkini

Terpopuler