Kasus Maarten Paes Mirip dengan Diogo Costa dan Jorginho? Usai Bela Brasil Jadi Pemain Andalan Negara Barunya

- 20 Juni 2024, 20:21 WIB
Kiper Maarten Paes.
Kiper Maarten Paes. /instagram @maartenpaes

PR JABAR - Sepak bola, sebagai olahraga paling populer di dunia, tak jarang menyajikan drama di luar lapangan hijau. Salah satunya adalah dinamika perpindahan kewarganegaraan pemain, atau yang lebih dikenal dengan naturalisasi. Proses ini membuka pintu bagi pemain untuk membela timnas negara lain, membawa harapan baru bagi karier mereka dan potensi kekuatan tambahan bagi tim yang mereka bela.

Maarten Paes, penjaga gawang berbakat FC Dallas, menjadi sorotan dalam drama naturalisasi terbaru. Meski telah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), jalannya menuju debut bersama Timnas Garuda terganjal aturan FIFA yang ketat.

Paes, yang pernah memperkuat timnas Belanda U-21 di usia 22 tahun, terbentur regulasi yang melarang pemain berpindah asosiasi setelah membela timnas lain di level kompetitif resmi setelah usia 21 tahun.

PSSI, sebagai otoritas tertinggi sepak bola Indonesia, tak tinggal diam. Mereka mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dengan harapan mendapatkan pengecualian bagi Paes.

Baca Juga: Perkembangan Maarten Paes Bela Timnas Indonesia, Arya Sinulingga: Di FIFA Ada Peluang, Di CAS Juga Ada

"Kami optimistis Paes bisa memperkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026," ujar Arya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif PSSI, dalam sebuah pernyataan resmi.

Optimisme PSSI bukan tanpa dasar. Sejarah sepak bola mencatat sejumlah pemain yang berhasil meniti karier gemilang di timnas baru setelah melalui proses naturalisasi.

Diego Costa, misalnya, menjadi andalan Spanyol di Piala Dunia 2014 dan 2018 setelah sebelumnya membela Brasil. Jorginho, yang lahir di Brasil, bahkan menjadi pilar penting timnas Italia yang menjuarai Euro 2020.

Namun, jalan menuju naturalisasi tak selalu mulus. FIFA memiliki regulasi ketat untuk menjaga integritas kompetisi internasional. Keputusan akhir mengenai elegibilitas Paes akan ditentukan oleh CAS.

Peraturan FIFA tentang pergantian asosiasi memang kompleks. Selain batasan usia, ada juga persyaratan lain seperti memiliki hubungan darah atau tinggal di negara baru selama periode tertentu. Bahkan, pemain yang telah pensiun dari timnas sebelumnya pun tidak otomatis bisa membela timnas negara barunya.

Baca Juga: Maarten Paes Bisa Bela Timnas Indonesia di Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Berikut Informasinya

Kasus Paes menjadi pengingat bahwa naturalisasi bukan sekadar formalitas administratif. Ada pertimbangan mendalam terkait identitas, loyalitas, dan kontribusi pemain terhadap negara yang dibelanya. Publik pun memiliki pandangan beragam, mulai dari yang mendukung penuh hingga yang skeptis terhadap pemain naturalisasi.

Terlepas dari pro dan kontra, naturalisasi tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia sepak bola modern. Bagi pemain, ini adalah kesempatan untuk mewujudkan mimpi bermain di level tertinggi. Bagi timnas, ini adalah peluang untuk memperkuat skuad dengan talenta-talenta terbaik.

Kini, mata publik tertuju pada keputusan CAS terkait nasib Maarten Paes. Akankah ia menjadi bagian dari sejarah Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026? Hanya waktu yang akan menjawab.***

Editor: H. D. Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah