Bangkai Kapal Cawan Suci San Jose Diklaim Telah Diketemukan di Karimbia

- 27 Februari 2024, 20:15 WIB
Lukisan kapal laut Spanyos San Jos yang diklaim pemerintah Kolombia telah diketemukan di Perairan Katrimbia.
Lukisan kapal laut Spanyos San Jos yang diklaim pemerintah Kolombia telah diketemukan di Perairan Katrimbia. /Tangkapanlayar YouTube History/

PR JABAR – Pemerintah Kolombia menklaim telah menemukan bangkai kapal laut Spanyol San Jose berjuluk “Holy Grail of Shipwrecks.” Kapal San Jose yang tenggelam di perairan Karimbia 1708 dengan persiasan emas sejilai lebih dari $20 miliar.

Dalam keterangannya, Pemerintah  Kolombia mengatakan telah meluncurkan ekspedisi pemerintah untuk menyelidiki bangkai kapal San Jose, yang dijuluki “Holy Grail of Shipwrecks” atau “Bangkai Kapal Cawan Suci” Dalam catatan sejarah menunjukkan bahwa kapal tersebut membawa kekayaan yang dikumpulkan dari beberapa koloni Spanyol di Amerika Selatan, termasuk lebih dari 100 peti baja penuh zamrud dan jutaan koin emas dan perak.

Kapal San Jose Spanyol, berlayar pada tahun 1698, dan tenggelam dalam pertempuran di Pulau Barú di selatan Cartagena. Kapal San Jose tengah  melakukan perjalanan dari Dunia Baru ke istana Raja Philip V dari Spanyol, membawa harta karun untuk kas kerajaan.

Baca Juga: Misteri-misteri Situs Gunung Padang Cianjur, Mengungkap Sisa Peradaban Atlantis dan Harta Karun Emas

Sejarawan mengatakan kapal tersebut bertemu dengan skuadron Inggris di dekat Barú dan dalam pertempuran berikutnya. Magasin bubuk galleon legendaris tersebut meledak, menghancurkannya dan menewaskan lebih dari 500 awak kapal.

Ekspedisi sebelumnya yang dilakukan oleh Woods Hole Oceanographic Institution menemukan lokasi kapal yang tenggelam tersebut pada tahun 2015. Namun upaya belum dilakukan untuk memulihkan harta karunnya.

Kolombia mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka menginvestasikan sekitar $4,5 juta pada tahun 2024 saja untuk mengeksplorasi kapal tersebut.

Pemerintah merahasiakan lokasi ekspedisi untuk mencegah pemburu harta karun amatir.

Para peneliti berharap dapat menggunakan teknologi baru untuk mengeksplorasi air di sekitar kapal karam pada kedalaman hampir 600m (sekitar 2.000 kaki). Sejauh ini, ahli kelautan telah menggunakan analisis kedalaman laut dan studi tanah dasar laut untuk memahami cara terbaik mengekstraksi galleon.

Baca Juga: 2024 Masuk Tahun Kabisat, Ternyata Begini Asal-usul dan Sejarah Penambahan 1 Hari di Bulan Februari

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah