Network
PR Jabar - Tertatih, Kaharudin (61) keluar dari gate King Abdul Aziz International (KAAIA) Jeddah. Bukan tanpa sebab, kakinya yang panjang sebelah akibat kecelakaan yang menimpanya puluhan tahun lalu membuatnya sedikit berbeda dibanding lainnya. Jalannya sedikit terhambat, karena harus menyesuaikan dengan jemaah yang lebih dulu berjalan di depannya.
Maka, ia tampak senang sekali ketika salah seorang petugas mengajaknya untuk menggunakan fasilitas golf car yang dikhususkan untuk jemaah lansia dan disabilitas. Golf car ini standby di bandara.
"Alhamdulillah, senang mbak. Tadi kalau tidak ditarik sama mbak, saya tidak tahu kalau ada fasilitas prioritas seperti ini," ujarnya pada petugas haji yang menyambutnya di Gate kedatangan Bandara Jeddah.
Baca Juga: Herman Suryatman Dorong Lembaga Penyiaran Tingkatkan Literasi Masyarakat Jabar
Pak Kaharudin dan Ibu Sukifah, istrinya tampak bahagia sekali. Matanya berkaca-kaca menceritakan kisahnya dapat beribadah berdua dengan istri tercinta. Sementara haru istrinya menggerakkannya untuk mengabadikan momen awal mula menginjakkan kaki pertama kalinya di Saudi dengan kamera gawai di tangannya.
"Awalnya saya tidak tahu kalau ada layanan ramah lansia seperti ini, sekarang saya malah bisa merasakannya sendiri," ujar Kaharudin bersama istrinya sebelum petugas Wukala yang mengendalikan golfcar melesat menuju paviliun tempat jemaah berkumpul.
Setelah memastikan ihram sempurna, para jemaah haji asal Bandung yang tergabung pada kelompok terbang (kloter) 21 Embarkasi Kertajati (KJT-21) mulai berjalan memasuki bus untuk menujud Makkah. Tanpa terkecuali Kaharudin bersama istri. Kembali ia merasakan fasilitas golfcar yang peruntukannya memang prioritas untuk lansia dan penyandang disabilitas.
Baca Juga: Bey Machmudin Tegaskan PPDB Kali Ini Tidak Ada Titipan dan Sistem Orang Dalam
"Terima kasih ya mbak dan mas petugas. Semoga para petugas sehat selalu dan dilancarkan dalam mengemban tugasnya," doanya kepada petugas yang berjaga mengantarkannya.
