Jaga Keselamatan Jemaah Haji di Muzdalifah dengan Murur, Skema Baru Ini Untuk Siapa Saja?

- 9 Juni 2024, 09:30 WIB
Skema murur demi menjaga keselamatan jemaah haji di Muzdalifah.
Skema murur demi menjaga keselamatan jemaah haji di Muzdalifah. /tangkap layar/muzdalifah/



PR JABAR - Di tahun ini, tempat atau space di Muzdalifah menjadi semakin sempit, ditambah adanya pembangunan toilet seluas 20.000 m2. Oleh sebab itu, untuk mencegah kepadatan dan menjaga keselamatan jemaah haji, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan menerapkan mabit di Muzdalifah dengan skema murur.

Skema ini sudah diterapkan oleh negara lain, di antaranya Turki dan Afrika. Namun, masih banyak jemaah haji yang belum paham dengan aturan baru ini. Melansir dari laman Kemenag, murur merupakan mabit atau bermalam dengan cara melintasi Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah.

Dalam penerapannya, jemaah haji Indonesia melewati kawasan Muzdalifah dengan tetap berada di dalam bus. Jadi, bermalam di sini tidak turun dari kendaraan. Setelah itu, bus membawa jemaah menuju tenda Mina.

Menurut Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Subhan Cholid, pada Rabu 5 Juni 2024, skema murur diterapkan sebagai bentuk ikhtiar dalam menjaga keselamatan jiwa jemaah haji Indonesia atas potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah.

Baca Juga: Selama Musim Haji 2024, Imam dan Khatib Jumat di Masjidil Haram Dipersingkat

Skema Murur

Pergerakan jamaah calon haji Indonesia 1445 H/2024 M dari Arafah akan dibagi dalam dua skema, yaitu murur dan normal. Pergerakan dengan skema Murur akan menyasar sekitar 25 persen dari total jamaah dan petugas haji. Jumlahnya diperkirakan mencapai 55.000 orang.

Angka ini sepadan dengan 27.000 orang yang tahun sebelumnya menempati Mina Jadid, tambahan kuota 10.000, serta sekitar 18.000 yang terdampak pembangunan toilet di Muzdalifah.

Pemerintah Indonesia akan memprioritaskan skema murur untuk jamaah dengan risiko tinggi (risti), lanjut usia, disabilitas, dan para pendamping lansia. Nantinya, jemaah akan didata oleh petugas kloter, lalu dilaporkan ke Sektor untuk dihimpun di Daker Mekah.

Halaman:

Editor: Mayangmoy

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah