Ini Langkah dan Antisipasi dalam Kelancaran Arus Mudik 2024 di Jabar

28 Maret 2024, 17:22 WIB
Jasa Marga mengurai kemacetan mudik lebaran dengan diskon tarif tol /Pixabay/Alexandragl1

PR JABAR - Jumlah pemudik secara nasional pada Lebaran 2024 diperkirakan mengalami peningkatan dibanding tahun lalu, yakni mencapai 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari total penduduk Indonesia.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Ika Mardiah saat membuka Webinar Series Bidang Statistik Diskominfo Jabar di Kota Bandung. 

"Peningkatan jumlah pemudik tersebut akan berdampak pada volume kendaraan yang juga akan meningkat dan potensi kemacetan. Oleh karena itu, Bidang Statistik dalam Webinar Seriesnya kali ini mengangkat tema Tantangan dan Solusi, Strategi Transportasi Aman dan Efisien Menghadapi Arus Mudik Lebaran 2024," ujar Ika.

Baca Juga: Kaukus Jurnalis Demokrasi Gandeng Sejumlah Donatur Bagikan Santunan ke Anak Yatim di Bulan Suci Ramadhan

Webinar Series Bidang Statistik kali ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Direktur Angkutan Jalan Ditjen Hubdat Kementerian Perhubungan Suharto, Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi, dan Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Jabar AKBP Eti Haryati.

Dalam paparannya, ketiga narasumber masing-masing menyampaikan langkah-langkah antisipasi mengurai kemacetan hingga penanggulangan jika terjadi keadaan darurat.

"Kita berkoordinasi dengan semua pihak untuk memberi informasi dini jika terjadi potensi kemacetan di satu titik. Kita langsung akan alihkan jalur lalu lintas hindari kemacetan tersebut. Jadi tindakannya preventif," ujar Eti Haryati.

Selain itu, jauh hari sebelumnya berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten kota, potensi-potensi kemacetan seperti pasar tumpah ditangani.

Baca Juga: Penderita Asam Lambung Wajib Tahu, Jangan Berbuka Puasa dengan Teh Hangat, Ini Sebabnya

"Ada pasar tumpah, banyaknya simpangan, aktivitas orang, juga akan dihentikan sementara atau dilakukan rekayasa lalu lintas, termasuk pembatasan angkutan barang pada periode tertentu," tambahnya.

Selain pengaturan lalu lintas, polisi juga mengamankan daerah tujuan wisata, daerah yang ditinggalkan pemudik, daerah potensi bencana, dan tempat ibadah.

Untuk mengurangi pemudik yang menggunakan motor, PT KAI kembali membuka layanan motor gratis alias Motis untuk para pemudik. Layanan angkutan Motis ini untuk dua orang penumpang dewasa dan satu anak.

"Jadi orang dan motornya sekaligus kita angkut pakai kereta," kata Ayep Hanapi.

Menurut Ayep, kebijakan Motis itu untuk menanggulangi masih tingginya pemudik yang menggunakan motor bahkan untuk jarak jauh.

"Diperkirakan ada 31 juta lebih pemudik bermotor, tentunya ini selain membuat volume kendaraan di jalan semakin tinggi, juga membahayakan jika jarak jauh," terangnya.

Direktur Angkutan Jalan Ditjen Hubdat Kemenhub Suharto menyebutkan, pergerakan arus mudik akan terjadi antara H-7 hingga H+2 Lebaran. Sedangkan arus balik akan terjadi H+2 hingga H+7 Lebaran.***

Baca Juga: CARA KLAIM Saldo DANA Gratis via Link DANA Kaget dan Aplikasi Penghasil Uang DANA Gak Perlu Ribet Cair Rp100K

 

 

Editor: Rian S. Putra

Tags

Terkini

Terpopuler