PPDB Jabar 2024 Orangtua Jangan Curang, Hindari Titip Menitip!

28 Mei 2024, 20:38 WIB
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin./ /Biro Adpim Jabar /

PR JABAR - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 di Jabar akan segera dimulai. Orangtua diwanti-wanti untuk tidak melakukan kecurangan.

Orangtua diminta menghindari titip menitip alias tak melakukan praktik jual-beli kursi pada proses PPDB Jabar 2024.

Baca Juga: RDP Komisi VIII DPR-Kemenag, Kang Ace Soroti Keadilan Anggaran Pendidikan

Baca Juga: Kapan PPDB SMA Jabar 2024? Simak Jadwal Pendaftaran dan Tanggal Pengumuman dari Dinas Pendidikan

Permintaan itu disampaikan langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin jelang PPDB Jabar 2024 yang akan dibuka pada 3 hingga 7 Juni 2024.

PPDB Jabar 2024 tahap 1 itu adalah untuk penerimaan tingkat SMA, SMK dan SLB.

Bey Machmudin mewanti-wanti dan meminta orang tua tak memaksakan diri serta lebih memilih untuk menempuh prosedur yang ada.

Baca Juga: Empuk Gurih, Resep Sate Kambing Bumbu Kecap ala Chef Devina, Nikmati Bersama Keluarga Saat Momen Idul Adha

Bey menyampaikan, komitmen seluruh pihak yang inginkan PPDB yang bersih dan transparan akan sia-sia orangtua tak ikut berperan.

"Mohon diedukasi masyarakat. Bahwa (jika) tidak diterima di sekolah itu (yang diinginkan), bukan akhir dari segalanya," tegas Bey usai menyaksikan Penandatanganan Pakta Integritas PPDB Jawa Barat 2024 Hingga Tingkat Operator di SMA Negeri 8 Bandung, Selasa, 28 Mei 2024.

Ia memberikan masukan kepada orangtua. Menurutnya, saat ini sudah banyak sekolah tingkat SMA/SMK/MI yang kualitasnya sudah lebih baik.

Baca Juga: Biodata Profil Andri Gunawan, Kandidat Bakal Calon Wali Kota Bandung 2024

Baca Juga: Hidroponik dan Akuaponik Berbasis Teknologi Dukung Penguatan Ketahanan dan Kemandirian Pangan

Orangtua siswa diminta tidak memaksakan diri jika anaknya gagal diterima di sekolah tujuan dan lantas mencari jalan lain di luar aturan.

orangtua, lanjut Bey, jangan lagi terjebak pada cap sekolah favorit atau unggulan. Ia tak mau ada lagi kasus orangtua yang mendorong praktik jual beli kursi atau titip-titipan.

"Kalau enggak diterima (di sekolah favorit), cari alternatif yang penting anak dapat pendidikan. Banyak opsi," ujarnya.

"Masih banyak sekolah lain. Mereka menata dengan baik kok. Sekolah swasta juga sudah banyak yang bagus. Artinya jangan hanya tertuju pada satu sekolah," pungkasnya.***

Editor: Lucky ML

Tags

Terkini

Terpopuler