Tumben PDIP Aktif Dekati Partai Lain Jelang Pilbup Cirebon, Imron Rosyadi Ingin Jegal Wahyu Tjiptaningsih?

26 Juni 2024, 11:51 WIB
Imron Rosyadi dan Wahyu Tjiptaningsih. /

PR JABAR – Bagi yang mengikuti perpolitikan di Kabupaten Cirebon pasca Orde Baru, ada yang tak biasa dilakukan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat ini.

Selama ini, setiap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Cirebon, PDIP yang perolehan kursinya di DPRD mencapai 20 persen atau lebih selalu mengusung paket pasangan calon bupati dan calon wakil bupati dari internal sendiri.

Tradisi PDIP Kabupaten Cirebon berubah jelang Pemilihan Bupati (Pilbup) 2024 yang tampak kesana kemari mencari partai teman koalisi sekaligus calon wakil bupati.

Baca Juga: KIM Diobok-obok, Gagal Bujuk Gerindra, PDIP Goda Golkar, Imron Rosyadi Tawari Teguh Jadi Wakil Bupati Cirebon?

Misi pencarian calon wakil bupati dilakukan Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon yang juga calon bupati yang dapat penugasan dari DPP, Imron Rosyadi.

Mantan bupati Cirebon itu terus mendekati partai lain, baik resmi bersama dengan tim dari DPC PDIP Kabupaten Cirebon, maupun dilakukannya sendiri dengan tokoh-tokoh partai lain.

Imron Rosyadi mengaskan bahwa untuk Pilkada 2024 ini partainya ingin berkoalisi dengan partai lain, meskipun sebenarnya bisa mengusung sendiri satu paket karena jumlah kursinya memenuhi syarat.

Baca Juga: Jelang Pilbup Cirebon, Imron Rosyadi Bujuk Abdullah Syukri Jadi Calon Wakil Bupatinya dan PDIP-PKB Koalisi

“Meskipun bisa mengusung satu paket, selagi masih bisa berkoalisi dengan partai lain, kami akan lakukan,” kata Imron dalam satu kesempatan.

Dalam dua pekan terakhir saja ada dua partai besar yang didekati PDIP dan Imron Rosyadi, yakni Partai Gerindra dan Partai Golkar.

Ketua DPC PDIP Kabupaten Cireebon, Imron Rosyadi mengakui menemui Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Cirebon, H Subhan sepekan sebelum menemui petinggi DPD Partai Golkar Senin malam 24 Juni 2024.

Baca Juga: Pilbup Cirebon: PKB-KIM Deklarasi Koalisi, Diprediksi Abdullah Syukri dan Wahyu Tjiptaningsih Berebut Rekom

Dia juga blak-blakan mengatakan bahwa tawarannya untuk meminta nama calon wakil bupati ke Partai Gerindra ditolak.

“Sudah datang ke Gerindra, tapi tidak ada yang mau jadi wakil saya,” ucap politisi yang naik jadi bupati menggantikan Sunjaya Purwadisastra yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Berikutnya, Imron Royadi bersama tim dari DPC PDIP Kabupaten Cirebon menemui Ketua DPD Partai Golkar Teguh Rusiana Merdeka dan jajarannya dengan misi yang sama.

“Dan sekarang kami ke Partai Golkar. Kalau tidak mau, saya kemat pakai ajian jaran guyang,” ungkap Imron Rosyadi di sela-sela pertemuan dengan elit Golkar Kabupaten Cirebon sambal tertawa.

Baca Juga: Wahyu Tjiptaningsih Hengkang, 5 Kader PDIP Ini Berpeluang Jadi Pendamping Imron Rosyadi di Pilkada Cirebon

Tak hanya mengajak Partai Golkar koalisi, Imron Rosyadi juga membujuk Teguh Rusiana Merdeka agar mau menjadi pasangannya sebagai wakil bupati di Pilbup Cirebon nanti.

“Kami datang ke sini untuk menawarkan, apakah Teguh mau jadi wakil saya?” kata Imron Rosyadi menawarkan.

Sebenarnya Gerindra bukanlah yang pertama diajak koalisi, jauh-jauh hari Imron Rosyadi juga telah intens berkomunikasi dengan tokoh-tokoh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), membahas tentang rencana koalisi dan nama-nama yang akan dipilih menjadi calon wakil bupatinya.

Seperti dibocorkan salahsatu wakil sekretaris DPC PKB Kabupaten Cirebon yang mengatakan bahwa Imron Rosyadi intens berkomunikasi dengan tokoh KH Imam Jazuli, tokoh yang dianggap dekat dengan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar.

Baca Juga: Siap Maju Pilkada Jabar 2024, Uu Ruzhanul Ulum Buka Komunikasi Politik ke Dedi Mulyadi Bahas Politik Kekinian

“Muncul tiga nama yang diwacanakan menjadi calon wakil bupati pendamping Imron, antara lain Ismiyatul Fatihiyah Yusuf, Hasan Basori dan Abdul Jamil,” beber pria yang berprosfesi sebagai pengusaha dan enggan disebut namanya itu.

Itu dulu, terbaru kabarnya Imron Rosyadi justru berminat menggandeng calon dari PKB yang punya kedekatan khusus dengan Cak Imin yakni Muhammad Abdullah Syukri (Abe).

Hal itu dibenarkan Wakil Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Cirebon, KH Luthfi Andalusi yang mengatakan bahwa Imron Rosyadi meminta bantuan sejumlah ulama untuk membujuk Abdullah Syukri mau berpasangan dengannya sebagai calon wakil bupati.

Saat ini kabarnya, tawaran Imron Rosyadi kepada PKB masih digantung, belum ada keputusan final, sambal menunggu siapa yang akan direkomendasikan DPP PKB sebagai calon bupati Cirebon.

Baca Juga: Konflik Wahyu Tjiptaningsih dan Imron Memuncak, Keluar PDIP Usai Heboh Rekaman Suami Soal Calon Bupati Cirebon

Imron Ingin Hambat Langakh Wahyu Tjiptaningsih?

Muncul pertanyaan kenapa Imron Rosyadi ngebet ingin berkoalisi dan mendekati partai-partai yang saat ini telah menandatangani kerjasama koalisi yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat dan PKB?

Apakah Imron Rosyadi merasa lemah setelah Wahyu Tjiptaningsih hengkang dari PDIP dan tidak mau diajak menjadi calon wakil bupati Cirebon mendampingi dirinya?

Wahyu Tjiptaningsih sendiri saat ini telah mendaftarkan diri sebagai calon bupati di partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Baca Juga: Relawan Arus Bawah dari Beragam Profesi Dukung Abdullah Syukri Jadi Bupati Cirebon, Mulai Bergerak Sosialisasi

Sehingga disinyalir, langkah Imron Rosyadi dan PDIP dilakukan untuk memecah koalisi partai yang berpeluang mengusung Wahyu Tjiptaningsih sebagai calon bupati.

Bahkan bisa saja bila mayoritas partai koalisi KIM dan PKB merapat ke PDIP dan Imron, maka mantan wakil bupati Cirebon yang akrab disapa ayu itu tidak dapat kendaraan partai.

Meski peluangnya tipis, namun hal itu bisa sangat mungkin terjadi mengingat Imron adalah calon bupati incumbent.

Terkait langkahnya membangun koalisi untuk Pilbup Cirebon, Imron menegaskan bahwa itu merupakan amanat dari DPP PDIP yang menugaskannya untuk melakukan komunikasi politik.

Baca Juga: Demokrat Bocorkan Kesepakatan KIM, Usung Ridwan Kamil di Pilgub DKI Jakarta dan Dedi Mulyadi di Jabar

Menurutnya, tujuan dari perintah DPP PDIP tersebut adalah untuk Bersama-sama membangun Kabupaten Cirebon lima tahun ke depan.

“DPP PDIP memerintahkan saya untuk komunikasi dengan partai lain guna membuka peluang koalisi di Pilkada Kabupaten Cirebon,” ucap dia. ***

Editor: Kalil A Jenar

Tags

Terkini

Terpopuler