Puncak Bogor Lokasi Wisata Populer Warga Jabodetabek, Sejarah Puncak Bogor Ditemukan Karena Penyakit Malaria

- 27 Desember 2023, 18:50 WIB
Kawasan Puncak Bogor.
Kawasan Puncak Bogor. /Instagram/telagasaatpuncak

Kebun raya ini kemudian berkembang menjadi Kebun Raya Bogor yang terkenal hingga saat ini sebagai tempat penelitian dan konservasi tumbuhan.

Tempat yang kini jadi Istana Bogor adalah titik awal ditemukannya kawasan Puncak. Rumah peristirahatan yang dibangun misalnya ada di Cimanggis, Depok yang dibuat Gubernur Jendral Van Der Varra hingga rumah peristirahatan Baron Van Imhoff yang kini menjadi Istana Bogor yang dulu dikenal di wilayah Buitenzorg alias Bogor.

Istana Bogor(indonesia.go.id)
Istana Bogor(indonesia.go.id)

Wilayah Bogor yang dulu sangat asri, membuat Van Imhoff mendirikan tempat pengobatan alternatif semacam spa. Sebagai keturunan Jerman, Van Imhoff mengimpor sistem pemulihan kesehatan alternatif dengan spa di lingkungan yang alami, sehat dan udaranya sangat baik di tempat yang sekarang kita kenal dengan Kawasan Puncak. Dibandingkan di Batavia begitu berbau busuk dan pengap akibat wabah Malaria.

Penelitian Obat dan Tanaman

Untuk memudahkan pengelolaan, Gustaf menggabungkan sembilan distik yang berada di kawasan ini yaitu Cisarua, Pondok Gede, Ciawi, Ciomas, Cijeruk, Sindang Barang, Balubur, Dramaga dan Kampung Baru, ke dalam satu pemerintahan yang disebut Regenteschap Kampung Baru Buitenzorg.

Foto jurang Cisariua di Sindanglaya dekat Cianjur tahun 1880(KITLV)
Foto jurang Cisariua di Sindanglaya dekat Cianjur tahun 1880(KITLV)

Dalam perkembangan berikutnya, nama Buitenzorg dipakai untuk menunjuk wilayah Puncak, Telaga Warna, Mega Mendung, Ciliwung, Muara Cihideung, hingga Puncak Gunung Salak dan Puncak Gunung Gede .

Bogor dan kawasan Puncak lambat laun berkembang menjadi ruang penelitian para ilmuwan untuk menemukan obat malaria. Tahun 1815 Raja Belanda Willem I mengirim Botanicus Belanda untuk menjajaki dan menggali potensi perkebunan di Bogor, tepatnya di rumah Baron Van Imhoff hingga munculnya Kebun Raya Bogor untuk tempat penelitian.

Aktivitas para ilmuwan di Kebun Raya Bogor berujung dibukanya Kebun Raya Cibodas di daerah Puncak yang akhirnya ditemukannya obat Malaria dari pohon Kina di tempat tersebut tahun 1845

Mayjen Infanteri R. ten Seldam bersama rombongan pramuka dan beberapa anak lainnya di Cisarua dalam foto yang diambil tahun 1921.(KITLV)
Mayjen Infanteri R. ten Seldam bersama rombongan pramuka dan beberapa anak lainnya di Cisarua dalam foto yang diambil tahun 1921.(KITLV)

Halaman:

Editor: Iswahyudi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah