Network
PR JABAR – Industri kerajinan rotan dari Cirebon pernah berjaya di masa lalu menguasai hingga 80 persen ekspor nasional, sebelum akhirnya dihantam oleh kebijakan pembukaan ekspor bahan baku di era SBY saat Menteri Perdagangannya Mari Elka Pangestu (2004-2011).
Kebijakan tersebut menguntungkan China, karena ekspor bahan baku mengalir deras ke negeri tersebut, padahal Tiongkok adalah pesaing utama industri barang jadi rotan Indonesia.
Kini industri rotan Cirebon belum bisa bangkit mengulang kejayaan masa lalu, kalaupun ada hanya bertahan atau skadar eksis untuk memenuhi kebutuhan pasar global.
Sebagaiman disampaikan Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg yang mengatakan bahwa industri kerajinan rotan di Kabupaten Cirebon masih menunjukkan eksistensinya hingga saat ini.
Meski tak sebesar saat masa kejayaan dulu, namun Bupati Imron mengakui bahwa komoditas ekspor Kabupaten Cirebon masih didominasi oleh kerajinan rotan yang produksinya banyak tersebar di Plumbon, Plered, Weru, dan sekitarnya.
Disampaikan Bupati Imron, industri kerajinan rotan memiliki ketahanan yang bagus dibandingkan komoditi lainnya di Kabupaten Cirebon, meski sempat terpuruk.
Termasuk saat pandemi Corona Virus Desease 2019 atau (Covid-19), ekspor industri rotan masih terus berjalan semjumlah negara tujuan.
Bupati Imron juga mengakui, aktivitas industry rotan memberikan kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) yang cukup besar di Kabupaten Cirebon.
