PR JABAR - Sesar Lembang merupakan salah satu sesar aktif yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sesar ini membentang sepanjang sekitar 100 kilometer, dari Kabupaten Bandung Barat hingga Kabupaten Sumedang. Sesar Lembang merupakan sesar geser mendatar, yang berarti bahwa batuan di kedua sisi sesar bergerak secara horizontal relatif satu sama lain.
Aktivitas Sesar Lembang telah tercatat sejak ribuan tahun lalu. Gempa bumi besar pernah terjadi di wilayah Sesar Lembang pada tahun 1679, yang menyebabkan kerusakan parah di Kota Bandung. Gempa bumi besar lainnya juga pernah terjadi pada tahun 1822 dan 1938.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Sesar Lembang aktif. Faktor utama adalah pergerakan lempeng tektonik. Pulau Jawa terletak di pertemuan antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Kedua lempeng ini saling bertumbukan, sehingga menyebabkan pergerakan batuan di bawah permukaan bumi.
Baca Juga: Bukan Hanya Sesar Lembang, Sesar Cimandiri Zona Bahaya yang Menghantui Warga Jawa Barat
Faktor lain yang menyebabkan Sesar Lembang aktif adalah aktivitas vulkanik. Gunung Sunda, yang terletak di dekat Sesar Lembang, merupakan gunung api aktif. Aktivitas vulkanik Gunung Sunda dapat menyebabkan pergerakan batuan di bawah permukaan bumi, sehingga dapat memicu gempa bumi.
Selain itu, Sesar Lembang juga dipengaruhi oleh faktor cuaca. Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan tanah menjadi jenuh air, sehingga dapat menurunkan kekuatan batuan. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gempa bumi.
Sesar Lembang merupakan ancaman serius bagi wilayah yang dilaluinya. Wilayah ini dihuni oleh jutaan orang, dan terdapat banyak bangunan penting di wilayah ini. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya Sesar Lembang.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana akibat Sesar Lembang: