Disebut 'Orang Dekat' Istana Dalam Film Dirty Vote, Bey Machmudin: Silakan Tunjukkan Kalau Saya Tidak Netral

- 12 Februari 2024, 11:31 WIB
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey T Machmudin.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey T Machmudin. /Pikiran Rakyat/Novianti Nurulliah/

 

PR JABAR - Namanya disebut sebagai "orang dekat" Istana Kepresidenan dalam film dokumenter "Dirty Vote", Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menegaskan dirinya tetap netral dalam Pemilu 2024 ini.

Tidak dipungkiri, namanya disebut dalam film yang menggegerkan masyarakat itu  karena sebelum menjabat sebagai pj gubernur Jawa Barat, Bey merupakan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media di Sekretariat Presiden serta sering berada satu ring dengan Presiden Joko Widodo.

Selain Bey, Jokowi juga menunjuk Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono sebagai pj gubernur DKI Jakarta sejak tahun 2022 yang namanya ikut disebut dalam film dokumenter Dirty Vote.

Film Dirty Vote sendiri mengangkat tentang dugaan kecurangan yang dilakukan secara masif dalam Pemilu 2024 untuk memenangkan paslon tertentu.

Baca Juga: Bey Machmudin Kerahkan Satpol PP Bantu Bersihkan Alat Peraga Kampanye di Masa Tenang Pemilu 2024

Film dokumenter ini mengangkat analisa dan pernyataan dari tiga ahli hukum tata negara yaitu Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.

Dalam film dokumenter yang ditayangkan di YouTube, diungkapkan bahwa Pemilu 2024 diduga terjadi kejanggalan yang mengarah pada kecurangandilihat dari berbagai dinamika yang terjadi.

Salah satu yang disinggung dalam film dokumenter tersebut adalah penunjukan oleh Presiden Joko Widodo terhadap penjabat (pj) gubernur di berbagai wilayah.

Penunjukan itu termasuk Bey Machmudin sebagai pj gubernur Jawa Barat yang dinilai strategis dengan jumlah pemilih Pemilu 2024 terbanyak sekitar 35 juta di 27 kabupaten dan kota di provinsi tersebut.

Baca Juga: Bey Machmudin Minta Kondusifitas Pemilu Terus Dipertahankan hingga Akhir Tahapan Pemilu 2024

Bey enggan mengomentari lebih jauh tentang film dokumenter itu namun ia mengatakan bahwa pihaknya netral dan tidak berpihak.

"Terkait film itu, kami, ASN, TNI, Polri, tidak mungkin berkomentar karena kami netral; dan terkait saya ada di situ (Dirty Vote), memang betul saya dari Sekretariat Presiden, tetapi saya itu netral dan tidak pernah berpihak," kata Bey saat ditemui usai apel di depan Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Senin (12/2/2024).

Bahkan, Bey menantang siapa pun untuk menunjukkan bukti kalau dirinya tidak netral dan berpihak kepada pihak tertentu dalam Pemilu 2024, khususnya pada Pilpres, seperti yang disinggung film dokumenter Dirty Vote tersebut.

"Saya netral dari awal. Silakan tunjukkan kalau saya tidak netral," tegasnya.

Baca Juga: Bey Machmudin: Sekolah Jurnalisme Indonesia Dapat Lahirkan Jurnalis Berintegritas dan Multitasking

Bey menekankan Jangan sampai terjadi kecurangan-kecurangan,  ia berharap Pemilu 2024 ini berjalan damai, jujur, dan adil sesuai dengan deklarasi Jabar Anteng (aman, netral, dan tenang)

"Kami bersama Forkopimda Provinsi Jawa Barat menentang keras tindak kecurangan, sehingga saya mendukung Bawaslu bersama Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk bekerja lebih masif," pungkas Bey.***






Editor: Lina Lutan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah