Kerjasama penyaluran bantuan sosial bagi warga Papua melalui personel TNI AD di bawah komando Kodam XVI Cenderawasih sebenarnya sudah lama dilakukan.
Terutama melalui pasukan yang dikirim menjadi Satgas di Papua, yaitu berupa Sargal (sarana penggalangan) yang berperan penting dalam mendukung aksi teritorial dan penggalangan oleh pasukan tersebut.
Namun untuk lebih memperkuat kooordinasi bansos, Javaretro menggelar Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Kodam XVII Cenderawasih.
Terkait kerjasama ini, Tedjo Edhy Purdjianto mengapresiasi langkah dari pihak Javaretro yang menggandeng TNI AD untuk menyalurkan bantuan sosial.
"Saya pernah membawahi hal-hal seperti ini (saat menjabat Menkopolhukam) sehingga memang sangat mengapresiasi langkah Javaretro yang bekerjasama dengan TNI untuk menyalurkan bantuan," kata Tedjo.
Tedjo mengungkapkan, ia sangat mengetahui kondisi di Papua yang memang masih membutuhkan bantuan. Namun lebih itu, menurutnya bantuan seperti ini merupakan hal yang mampu dijadikan pendekatan terhadap masyarakat lokal.
"Bantuan untuk masyarakat di sana memang sangat diperlukan sekali. Saya sangat berterima kasih kepada pihak Javaretro yang sudah memberikan kepedulian dengan situasi di sana, dan operasi yang dilakukan juga bisa dilakukan dengan pendekatan ini (bantuan sosial)," ujarnya.
Sementara Kolonel Inf Lukas Sadikun mengatakan, bantuan yang diberikan Javaretro melalui sang pemilik, Petrus Adamsantosa, menjadi sebuah langkah yang sangat sesuai dengan TNI AD dimana bantuan ini bisa menjadi salah satu cara memberikan rasa humanis disamping bisa meringankan warga setempat.
"Javaretro dengan kita itu sudah rutin menggelar baksos di Papua, sudah lima tahun berjalan. PKS ini akan lebih memperkuat kerjasama penyaluran bansos di kemudian hari," ujar Lukas Sadikun.