PR JABAR – Pendafataran calon bupati Cirebon di DPC PDI Perjuangan telah ditutup pada Sabtu malam Minggu 20 April 2024 lalu.
Dari 16 nama yang mengambil formulir pencalonan, ada 12 yang mengembalikan, itu artinya sebanyak empat nama batal berkompetisi untuk mendapatkan tiket calon bupati Cirebon dari DPP PDIP.
Dari 12 nama, dua di antaranya adalah pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) mantan kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon.
Pertama, ada nama H Asdullah Anwar yang pernah menjabat sebagai kepala dinas (kadis) seperti kepala Dinas Pendidikan dan Dinas Perhubungan.
Kedua, H Iis Krisnandar yang sempat menjabat Dinas Pemadam Kebakaran, BKPSDM dan Dinas Sosial.
Artinya, kedua nama tersebut merupakan mantan anak buah dari Bupati Imron Rosyadi yang kembali mendaftar menjadi calon bupati di PDIP.
Asdullah Anwar baru saja pensiun beberapa bulan Februari 2024 lalu dengan jabatan terakhir sebagai kepala Dinas Perhubungan (Dishub).
Ia adalah putra asli Kabupaten Cirebon yang tinggal di Desa Pegagan Lor, Kecamatan Kapetakan, daerah ujung utara yang bersinggungan langsung dengan Kabupaten Indramayu.
Nama Asdullah layak diperhitungkan, karena pernah menduduki instansi dengan jaringan struktural hingga tingkat desa, terutama saat menjadi kepala Dinas Pendidikan (Didik).
Tak hanya kalangan pendidik, Asdullah juga dikenal dekat dengan kalangan petani, di antaranya berkat kiprahnya di organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia atau HKTI.
Asdullah Anwar pernah menjadi ketua HKTI Kabupaten Cirebon sebelum periode saat ini yang dipimpin oleh Syahrudin.
Ia juga dikenal dekat dengan organisasi terbesar di nasional dan Kabupaten Cirebon yakni Nahdatul Ulama (NU) bahkan ia masuk dalam jajaran struktural.
Baca Juga: Jam Tayang Indonesia vs Korea Selatan di Piala Asia U23 AFC 2024, Berikut Jadwal Acara RCTI Hari Ini
Tentang hal ini diakui oleh senior PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, H Anwar Asmali, yang mengatakan bahwa Asdullah bukan kali ini saja dekat dengan NU dan kiainya.
Ia tahu betul Asdullah menjadikan sejumlah kiai sebagai guru spiritualnya, di antara yang paling dekat adalah dengan almarhum KH Amin Siroj Gedongan, ayahanda dari Rois Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Wawan Arwani.
Bagi tokoh yang ingin maju sebagai calon bupati Cirebon, kedekatan dengan NU sangatlah penting, karena dikenal sebagai daerah dengan basis warga Nahdliyin terbesar di Jawa Barat bahkan Indonesia.
Asdullah juga yakin siap dalam hal logistik atau keuangan untuk kebutuhan pemenang calon bupati masa depan.
Selain latar belakangnya berasal dari keluarga yang terpandang dan memiliki banyak aset sawah dan empang, sambal bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Asddullah juga menjalankan usaha tambah dan pertanian mempekerjakan masyarakat untuk mengelola empang dan sawah.
Belum lagi jaringan istrnya yang baru saja paripurna menjadi kepala desa atau kuwu Desa Pegagan Lor selama dua periode.
Bayangkan, sang istri bisa memanfaatkan jaringan kuwu, mantan kuwu dan perangkat desa untuk memenangkan suami.
Sementara itu Iis Krinandar juga dikenal memiliki jaringan yang luas baik kewenangan maupun berbagai elemen masyarakat, karena aktif dan bergaul.
Seperti Asdullah, Iis juga dikenal sebagai birokrat yang tajir dari aset pribadi dan usaha yang dijalankannya.
Baca Juga: MAINKAN GAME Penghasil Saldo DANA Gratis Ini, Tips Lengkap agar Dapat Uang Tambahan
Kelebihannya adalah memiliki hubungan yang sangat baik dengan PDIP dan para tokohnya, terutama hampir beberapa kali Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Namanya selalu masuk bursa calon kuat dari PDI Perjuangan.
Hubungan baik terutama sejak era kepemimpinan H Tasiya Seoemadi Al Gotas yang pernah menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon.
Kecintaan Iis terhadap PDIP juga bukan kaleng-kaleng, di anatra buktinya adalah memasukkan anaknya Dr Sophi Zulfia SH MH ke partai berlambang Banteng itu.
Karir Sophi Zulfia di PDIP tergolong moncer, saat ini ia menduduki posisi sangat penting di DPC yakni sebagai sekretaris.
Selain itu, Sophi Zulfia juga dua kali terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Cirebon, termasuk dalam Pemilihan Umum 2024 lalu.
Dengan kelebihan dua tokoh eks birokrat tersebut, sepertinya bakal menjadi pesaing serius bagi bupati petahana Imron Rosyadi yang kabarnya belum jaminan dapat rekomendasi DPP PDIP. ***