Golkar Jabar Terima Kunjungan Demokrat, Kang Ace: Tak Menutup Kemungkinan Berkoalisi di Pilkada 2024

- 16 Mei 2024, 22:05 WIB
Ketua DPD Partai Golkar Jabar Tubagus Ace Hasan Syadzily atau yang akrab disapa Kang Ace (kiri) dan Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Anton Sukartono Suratto./ist
Ketua DPD Partai Golkar Jabar Tubagus Ace Hasan Syadzily atau yang akrab disapa Kang Ace (kiri) dan Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Anton Sukartono Suratto./ist /

PR JABAR - DPD Partai Golkar Jabar menerima kunjungan silaturahmi pengurus DPD Partai Demokrat Jabar, di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Kamis, 16 Mei 2024.

Kedua pengurus partai membahas tentang Pilkada Serentak 2024 di Jabar. Tak menutup kemungkinan, Golkar dan Demokrat akan berkoalisi di Pilkada 2024.

Pengurus DPD Partai Demokrat Jabar yang dipimpin Anton Sukartono Suratto disambut Ketua DPD Partai Golkar Jabar Tubagus Ace Hasan Syadzily atau yang akrab disapa Kang Ace. Pertemuan dua pengurus partai politik di Jawa Barat itu berlangsung hangat.

Baca Juga: Usman Sayogi Serahkan Berkas Pendaftaran Sebagai Cabup atau Cawabup Kabupaten Bandung Barat

Dalam pertemuan, Kang Ace didampingi Sekretaris MQ Iswawara, Ketua Harian Daniel Mutaqien, Wakil Ketua Bidang Organisasi Yod Mintaraga, anggota Fraksi DPRD Jabar Cucu Sugyati, Ketua Bapilu Golkar Jabar Yomanius Untung, Bendahara Metty Triantika, serta pengurus DPD Partai Golkar Jabar lainnya.

"Kami merasa sangat berbahagia, sangat bergembira dengan silaturahmi melalui kunjungan yang dilakukan DPD Partai Demokrat ke markas besar DPD Partai Golkar Jawa Barat. Ini merupakan kehormatan besar Pak Anton. Karena tentu kita selama ini satu perahu dalam Koalisi Indonesia Maju tapi untuk saling beranjangsana sesama partai baru kita laksanakan sekarang," ujar Kang Ace.

Kang Ace jugamemuji Anton Sukartono Suratto sebagai orang hebat. "Saya sama Pak Anton ini sering berkomunikasi karena sama-sama anggota DPR RI. Cuman beliau ini (Anton Sukartono Suratto) orang hebat, makanya di Komisi I (DPR RI). Kalau saya belakang-belakang aja, komisinya, Komisi VIII. Jadi kami sangat senang dengan kunjungan ini," ujar Kang Ace.

Kang Ace menyatakan, walaupun dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 kedua partai bersaing, saat ini bisa bersanding. Dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 juga Partai Golkar dan Demokrat juga bersanding dalam satu perahu Koalisi Indonesia Maju.

"Alhamdulillah dalam pemilihan legislatif mengalami kenaikan signifikan. Tentu, kenaikan Partai Golkar pada Pemilu 2024, dalam pileg harus kita satukan tekad bersama dalam konteks bagaimana membangun Provinsi Jawa Barat," tutur Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu.

Kebersamaan Partai Golkar dengan Demokrat, Kata Kang Ace, bukan sesuatu yang baru baik di tingkat nasional maupun provinsi. Karena, sebagaimana diketahui, Partai Demokrat secara kultural segmentasi sama dengan Golkar, yaitu catch all party, partai yang memiliki kesamaan ideologis, yaitu, nasionalis kebangsaan.

"Karena itu, tentu kunjungan ini sangat berarti bagi kami. Apalagi nanti kita, insya Allah, Pak Anton, pada 27 November 2024 akan sama-sama melaksanakan Pilkada Serentak 2024," ujar caleg terpilih dari Dapil Jabar II (Kabupaten Bandung dan Bandung Barat).

Memajukan Jawa Barat

Partai Golkar dan Demokrat, lanjut Kang Ace, memiliki mekanisme tersendiri dalam menentukan calon-calon kepala daerah. Tapi tidak menutup kemungkinan bagi kedua partai untuk bersama-sama dalam satu koalisi, meneruskan koalisi bersama dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Juga: Usai Hengkang dari The Witcher, Henry Cavill Tampil di House of the Dragon Season 2?

Yang paling penting, ujar dia, adalah kebersamaan Golkar dan Demokrat baik di tingkat pusat maupun provinsi. Tentu banyak agenda yang diselesaikan bersama dalam konteks pembangunan Jawa Barat. Partai Golkar dengan 19 kursi, penting untuk menyatukan tekad memajukan Jawa Barat.

"Jadi Pak Anton, sekali lagi kami menyampaikan selamat datang di Kantor DPD Partai Golkar Jabar. Mungkin bagi sebagian besar bapak dan ibu sekalian bukan sesuatu yang asing karena Demokrat itu bin Golkar," tuturnya.

"Sebab, kita tahu juga Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sebagai pendiri Partai Demokrat, dulu adalah Ketua Fraksi ABRI DPR RI dan ABRI itu sudah pasti Golkar. Makanya dulu ada istilah ABG, ABRI, Birokrasi, dan Golkar. Namun karena sistem politik yang memungkinkan kita menjadi partai politik secara berbeda-beda, maka kita hormati. Yang terpenting adalah kesamaan gagasan, platform perjuangan partai untuk membangun bangsa sesuai ideologi kebangsaan," jelasnya.

Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Anton Sukartono Suratto mengatakan, dalam kunjungan ini didampingi oleh Sekretaris DPD Demokrat Jabar Andaru, Wakil Ketua DPD Demokrat Jabar Iwan Sudrajat, Bendahara Ratnawati, dan pengurus lainnya.

"Terima kasih atas kesediaan waktunya Kang Ace. maksud kedatangan kami, kita ini kan di KIM (Koalisi Indonesia Maju). Sebelum, saya takut, saya ada deklrasi dengan yang lain, saya di KIM dulu. Kira-kira KIM ini mau gabung atau tidak untuk Pilgub Jabar 2924, jangan sebut nama..Tapi mau gabung enggak. Kalau tidak ya kami cari yang lain," kata Ketua DPD Demokrat Jabar.

Sebab, ujar Anton, Demokrat tidak mau tertinggal kereta dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024, terutama Pilgub Jabar. Sementara partai lain sudah maju ke depan. Saat ini, Golkar memiliki 19 kursi dan Demokrat 8 kursi di DPRD Jabar, sudah bisa mengusung pasangan calon siapa pun orangnya.

"Mudah-mudahan Kang RK (Ridwan Kamil) dan wakilnya Kang Daniel Muttakin. Tapi dibaginya berubah, Kang Daniel, Demokrat dulu," ujar Anton.

Menanggapi ajakan koalisi itu, Kang Ace mengatakan, sesuai arahan DPP Partai Golkar, prioritas Golkar berkoalisi di Pilkada Serentak 2024 dengan partai dalam KIM. "Jadi arahan dari Ketua Umum (Airlangga Hartarto) dalam rapat, arahan beliau kepada seluruh calon kepala daerah, menginstruksikan kepada pengurus partai, prioritas koalisi dengan partai yang sama-sama di dalam KIM. Karena kita sudah memiliki chemistry," kata Kang Ace.

Partai Golkar, ujar Kang Ace, memiliki mekanisme sendiri dalam menentukan calon kepala daerah yang diatur dalam Juklak Nomor 3 Tahun 2020. Proses dan tahapan dalam pilkada, telah berlangsung sebelum Pileg dan Pilpres 2024 lalu.

Baca Juga: Aktivis Anti Korupsi Minta KPK Tak Lindungi Eks Bupati Subang Eep Hidayat: Jika Penuhi Unsur Tangkap

Pilgub DKI Jakarta

Beberapa nama calon kepala daerah di kabupaten kota dan provinsi, tuturnya, telah diberikan surat tugas oleh Ketua Umum Partai Golkar. Untuk provinsi, DPD Golkar Jabar menginginkan Ridwan Kami dicalonkan kembali menjadi Gubernur Jawa Barat. Walaupun, Ridwan Kamil juga mendapatkan tugas maju di Pilgub DKI Jakarta.

"Terus terang saja, kami lapor ke Pak Emil, kami akan mendapat kunjungan Pak Anton, Ketua DPD Partai Demokrat Jabar. Beliau (Ridwan Kamil) menyampaikan salam hormat. Nakun, kata belau, saya ini tergantung para dewa dewa di Koalisi Indonesia Maju. Jadi penugasannya tergantung oleh Pak Prabowo, Jokowi, Ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Karena ini menyangkut soliditas KIM di daerah," ujar dia.

Bagi kepentingan subjektif Golkar Jabar, tutur Kang Ace, ingin Ridwan Kamil kembali menjadi gubernur, karena didorong maju di Pilgub Jabar.

"Saya kira, kita sudah satu frame untuk di Jaw Barat. Perlu kami sampaikan ke Kang Anton dan Demokrat Jabar, kami memasuki tahap survei. Ternasuk calon-calon yang ada di Demokkrat pun kami deteksi. Ada 20 nama yang kami saring melalui survei tahap pertama. Kami belum membuka hasil survei tapi telah diserahkan ke DPP. Hasil survei juga akan menentukan koalisi ke depan dan siapa yang akan didukung," tutur Kang Ace.

"Tidak menutup kemungkinan, ada kader-kader Demokrat yang akan maju, jika hasil surveinya ternyata memiliki elektibilitas yang tinggi, tentu Golkar akan memberikan dukungan. Tapi tentu take and give, simbiosis mutualisme," ucapnya.

Menurut Kang Ace, untuk partai mungkin bisa bersama, tapi untuk tokoh yang akan diusung, belum tentu. Karena saat ini masih dalam tahap survei.***

Editor: Lucky ML


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah